Apakah Anak Harus Merasa Berhutang Budi pada Orang Tua Mereka?

Reporter : Audila Rima Ndani
Sabtu, 12 Desember 2020 07:37
Apakah Anak Harus Merasa Berhutang Budi pada Orang Tua Mereka?
Menurut kamu apakah harus?

Pertanyaan apakah anak harus merasa berhutang budi pada orang tua mereka masih menjadi perdebatan di dunia anak dan orang tua. Pandangan akan pertanyaan ini bisa dilihat dari sisi anak dan orang tua sendiri.

Dari sisi anak, beberapa di antara mereka mungkin berpikir sejak awal nggak meminta untuk dilahirkan oleh orang tua. Sementara dari sisi orang tua, beberapa mungkin masih berfikir telah memberikan segalanya bagi anak sehingga mereka juga mengharapkan hal yang sama kembali saat anak sudah dewasa.

Dilansir dari Brightside, kenyataannya dilema ini menyebabkan banyak anak nggak bisa menjalani kehidupan yang benar-benar mereka inginkan. Mereka seolan menjadi sandera dari perasaan bersalah dan hutang pada orang tua yang sebenarnya mustahil bisa dilunasi.

Untuk itu, berikut beberapa hal yang perlu sama-sama kita pahami tentang hubungan anak dan orang tua.

1 dari 3 halaman

Anak nggak akan hidup tanpa orang tua, tapi kelahirannya adalah pilihan orang tua

Ilustrasi Ibu dan Anak © Diadona

Seorang anak kecil mungkin nggak curiga saat mendapatkan banyak kasih sayang dan perhatian dari orang tua mereka. Mereka mana mungkin membayangkan bahwa suatu hari hal itu harus mereka bayar kembali.

Saat anak diminta untuk mengembalikan hutang itu, rasa cinta pada orang tua justru akan secara bertahap memudar. Justru yang muncul adalah kekecewaan antara anak dan orang tua.

Tuntutan pada seorang anak muncul karena harapan yang dibebankan pada mereka saat lahir. Jika kita ingin terus mendapatkan cinta dari anak, nggak perlu menuntut rasa terima kasih dan berikan kasih sayang dengan ikhlas.

2 dari 3 halaman

Orang tua nggak selalu menjadi orang terdekat bagi anak

ilustrasi ibu dan anak © Diadona

Orang tua memang memainkan peran penting dalam kehidupan anaknya. Tapi bukan berarti semua orang tua bisa menjadi sosok yang diandalkan bagi anak.

Sayangnya, situasi yang sebaliknya sangat mungkin terjadi. Banyak hubungan anak dan orang tua yang penuh dengan kesalahpahaman, kurang dukungan, dan perhatian.

Hal itu yang kemudian membuat anak mungkin menolak untuk menjadikan orang tua mereka sebagai prioritas. Jika orang tua dan anak nggak berbagi perasaan satu sama lain, hubungan dalam keluarga nggak akan berjalan dengan baik.

3 dari 3 halaman

Anak mungkin nggak menjadi apa yang orang tua harapkan

Ilustrasi Ibu dan Anak Remaja © Diadona

Orang tua mungkin punya beberapa harapan tentang masa depan anak. Tapi kita nggak boleh mengganggu keinginan yang ada dalam diri anak.

Menjadi dewasa berarti memilih jalan mereka sendiri, dan sebenarnya seorang anak sudah tahu apa yang mereka inginkan. Hal ini justru bisa terhambat karena orang tua terlalu sering ikut campur dalam keputusan yang mereka buat.

Hubungan sehat dalam keluarga adalah dengan membiarkan anak menjadi diri sendiri. Mengorbankan impian mereka demi keluarga hanya akan menumbuhkan rasa benci, marah dan rasa sakit dalam hidup mereka.

Semoga beberapa hal ini bisa membantu kita ya, Moms!

 

Beri Komentar