Anak Introvert saat Balita, Perlukah Ibu Khawatir?

Reporter : Aditia
Selasa, 31 Oktober 2023 18:32
Anak Introvert saat Balita, Perlukah Ibu Khawatir?
Meski pada praktiknya tidak mudah, moms bisa terapkan hal-hal berikut agar anak tetap merasa aman bersama orang tuanya

Mom, selain perkembangan fisik si kecil, kepribadian anak juga menjadi perhatian penting. Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda, ada yang tumbuh dengan karakter introvert atau lebih pendiam, ada juga yang tumbuh dengan karakter ekstrovert yang lebih percaya diri mengekspresikan sikap dan vokalnya.

Ada alasan sendiri mengapa balita leb9h cenderung pendiam atau introvert, biasanya karena ia tidak percaya diri, kesulitan berkomunikasi, atau lebih merasa aman menyendiri karena memiliki trauma atau pengalaman tak menyenangkan saat di keramaian.

Lalu, perlu gak sih mom sebagai orang tua khawatir dengan kepribadian anak yang cenderung introvert?

1 dari 7 halaman

1. Menerima Anak Apa Adanya

Anak Introvert saat Balita © Diadona

Moms, anak adalah anugerah yang perlu kita jaga, sayangi, dan terima apa adanya. Sebagai orang tua, penting bagi kita untuk mengenal kepribadian anak, tumbuh kembang fisik anak, dan cara pandangnya. Hal itu sudah menjadi tanggung jawab kita. Namun, hal yang paling harus kita lakukan pertama adalah menerima apa adanya anak kita.

Di balik sikap pendiam atau introvert yang mungkin moms khawatirkan, banyak kepribadian pendiam justru melahirkan jiwa yang bijaksana, pandai mengendalikan emosi, teliti, lembut, dan penyayang. Terlebih, kepribadian ini disebut lebih peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.

Meski begitu, mom harus lebih aktif mengajak anak berbicara, mengajarinya untuk mengungkapkan perasaan, menjaga emosi dengan cara yang benar dan tidak memendamnya hingga melukai batinnya.

2 dari 7 halaman

2. Tak Melulu karena Keturunan atau Gen

Anak Introvert saat Balita © Diadona

Hal yang perlu moms ketahui, tumbuh kembang anak yang mungkin berbeda kepribadian dari orang tuanya tak melulu karena keturunan, lho.

Asumsi tersebut tak selalu benar karena orang tua dan anak adalah pribadi yang berbeda.

Kadang, orang tua perlu untuk mengajak anak berkomunikasi, mendengarkan apa yang anak benar-benar butuhkan, apa yang membuatnya tak nyaman, dan memahami apa yang ia resahkan. Anak seringkali menyimpan banyak hal yang ia rasakan namun takut untuk mengatakannya.

Di masa tumbuh kembang emasnya ini, ajarkan anak untuk lebih berani menyampaikan apa yang membuat dirinya takut atau bingung.

3 dari 7 halaman

3. Hindari Kalimat yang Membuatnya Makin Menghindar

Anak Introvert saat Balita © Diadona

Sebagai orang tua baru, pernah gak sih moms khawatir suatu hari anak menjauh namun tak mengerti alasannya.

Menjadi orang tua adalah perjalanan yang panjang dan sekali dalam seumur hidup. Namun sepanjang itu, kita juga bisa terus belajar untuk menjadi sosok yang membuatnya merasa nyaman dan aman.

Sikap orang tua terkadang benar-benar menentukan kepribadian anak saat ia tumbuh dewasa, lho.

Hindarilah menggunakan kalimat yang mempermalukannya baik secara langsung atau menyebutnya di depan umum yang membuatnya semakin tak aman untuk mengungkapkan apa yang ia takutkan kepada orang tua sendiri.

4 dari 7 halaman

4. Ubah Gaya Komunikasi

Anak Introvert saat Balita © Diadona

Moms, pernah dengar kan orang tua yang selalu membicarakan keburukan anak di depan orang tua yang lain? Tahukah kamu ini membuat anak jadi semakin memperburuk kepribadiannya, lho.

Terlebih jika ia mengalami kegagalan dari ekspetasi yang ia bangun, buatlah anak tetap merasa diterima dan ingatkan ia tentang pentingnya menerima kekalahan.

Jangan lupa untuk bantu anak mewakili perasaan dan kepribadiannya ketimbang mencemooh ia di depan orang lain. Misalnya dengan mengucapkan " Maaf, dia sedikit pemalu" atau " Gapapa ya, memang belum waktunya menang, nanti kita belajar lagi" .

Faktanya, ini akan membuat rumah menjadi lingkungan di mana dirinya merasa diterima, tanpa dihujat dan dikucilkan. Penting sekali untuk membuatnya merasa tetap menjadi dirinya sendiri.

5 dari 7 halaman

5. Latih untuk Bersosialisasi

Anak Introvert saat Balita © Diadona

Pandai tidaknya anak untuk bersosialiasi juga melibatkan peran orang tua yang sudi untuk mengajarinya atau tidak. Sejak umur 1 tahun, mom bisa ajarkan anak untuk mengucapkan kata-kata penting seperti " Maaf, Terima Kasih, Tolong, Hai, Selamat Ya" dan lain hal. Ini akan membuatnya mengingat kalimat ini untuk ia ucapkan kepada teman sebaya atau orang lain.

Moms juga bisa memberinya bahan bacaan atau tontonan yang mengajarinya cara berkomunikasi, menyapa, dan mengajak orang lain untuk berteman.

Sebelum itu, moms pastikan anak merasa siap untuk berinteraksi. Jika ia merasa belum siap dan aman, jangan paksa ya moms, karena anak justru akan merasa cemas dan mengarahkan ia pada penghindaran berkelanjutan.

6 dari 7 halaman

6. Jangan Lupa Beri Pujian

Anak Introvert saat Balita © Diadona

Anak merasa takut dan menyendiri adalah buah dari ketidaktahuannya terhadap penerimaan di luar ekspetasi yang ia bangun. Terkadang, anak kerap kali diarahkan ke segala sesuatu yang berdampak positif, lantas bagaimana jika anak melakukan sesuatu yang berdampak negatif di masa ia belajar?

Nah, tetaplah beri pujian buah dari kerja kerasnya belajar menemukan hal baru sembari diarahkan ke langkah yang benar.

Berilah afirmasi positif saat ia menemukan hal baru, kepandaian baru, atau keterampilan yang baru. Siapa tahu, mom bisa tahu nih bakat dan minat anak, sehingga lebih mudah mengarahkan anak ke tempat sekolah yang ia inginkan.

7 dari 7 halaman

7. Minta Bantuan Pediatri

 

Terkadang, teori saja tidak cukup untuk membuat moms mudah dekat dengan anak. Tapi kini moms bisa meminta bantuan Pediatri.

Dokter anak atau spesialis pediatri adalah dokter yang berfokus pada perawatan kesehatan fisik, mental, serta perkembangan sosial anak, mulai dari usia anak 0–18 tahun.

Jika moms bingung dengan apa yang terjadi pada anak yang suka diam dan menyendiri tanpa tahu perasaanya, maka Pediatri akan membantu moms memancing anak untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan.

Apabila ada yang salah dengan kesehatan mentalnya, Pediatri akan membantu moms dan si kecil untuk memeriksa dan merawat dengan tindakan pencegahan berkelanjutan untuk menjaga tumbuh kembangnya tetap sehat secara fisik dan batin.


Meski semua hal di atas tak mudah dan tak selalu sesuai ekspetasi moms dalam menghadapi dan mempelajari kepribadian si kecil yang terus berkembang. Namun, cara-cara di atas akan membentuk anak untuk lebih merasa aman, diterima, dan menghindarkan ia dari rasa stress yang berdampak buruk pada perkembangan batin maupun fisiknya. Selamat belajar seumur hidup menjadi orang tua ya, moms.

 

Beri Komentar