7 Fakta Penting yang Perlu Kamu Ketahui saat Menjadi Kakek dan Nenek Muda

Reporter : Kurnia
Senin, 23 Agustus 2021 08:58
7 Fakta Penting yang Perlu Kamu Ketahui saat Menjadi Kakek dan Nenek Muda
Berbicara soal peran ganda hingga karir

Pada usia 50 tahun, menjadi kakek dan enenk adalah waktu normal dan banyak dialami oleh kebanyakan orang. Namun tidak sedikit juga yang telah mejadi kakek dan nenek di usia 40 bahkan 30 tahunan.

Menjadi kakek dan nenek lebih awal dari yang lain tampaknya sangat menyenangkan. Tidak demikian, pasangan kakek dan nenek muda justru memiliki beberapa tantangan yang cukup sulit. Peran ganda hingga karir menjadi fakta yang perlu diketahui oleh kakek nenek muda.

Semua harapan berubahan menjadi tantangan baru namun itu juga bisa menjadi bagian dari hal yang membuat mereka bahagia. Dikutip dar Verywellfamily, berikut adalah beberapa fakta tentang kakek dan nenek muda.

Apa saja?

1 dari 6 halaman

Menjadi Kakek-Nenek Dini

Kehamilan pada remaja terjadi sekitar 13% yang megakibatkan kelahiran pertama. Hal ini memicu tingginya angka seseorang menjadi kakek nenek lebih dini.

Menikah di usia muda kemudian dilanjutkan dengan putra putri yang memiliki bayi sebelum waktunya menjadi faktor dan fakta yang banyak terjadi. Hal-hal semacam ini pada akhirnya memunculkan berbagai fakta baru, seperti:

2 dari 6 halaman

Kekhawatiran tentang Orang Tua Baru

Ilustrasi Kakek Nenek dan Cucu © Diadona

Sering kali, calon kakek-nenek muda lebih memperhatikan situasi orang tua muda daripada situasi mereka sendiri. Statistik kehamilan remaja cukup menakutkan bahkan angka kematian bayi yang jauh lebih tinggi.

Sekitar 40% ibu remaja menyelesaikan sekolah menengah atas mereka. 2% yang lain adalah tingkat pendidikan Strata 1 bagi orang tua muda yang lulus kuliah pada usia 30 tahun.

3 dari 6 halaman

Menyesuaikan diri

Tidak sedikit pasangan kakek nenek yang mengalami kekhawatiran dan kesulitan untuk menyesuaikan diri. Terkadang, keterpurukan ini disebabkan oleh penggambaran media tentang peran kakek nenek sebagai orang yang beruban dan tidak sopan atau, lebih buruk lagi lansia yang mulai pikun dan sebagainya. 

Salah satu cara yang bisa digunakan untuk menyesuaikan diri dengan kaken nenek di usia muda adalah dengan memilih nama kakek-nenek modern. Bukannya Nenek, ada yang memilih ibu atau mama oma. 

Namun, terkadang nama yang edgy justru tidak cocok, dan kakek-nenek muda terjebak dengan moniker yang kolot. Hampir tanpa kecuali, mereka belajar merangkul apa pun panggilan cucu mereka.

Masalah terpisah adalah bahwa menjadi kakek-nenek pada usia dini dapat membuat seseorang tidak sejalan dengan teman sebaya. 

Menjadi kakek-nenek selalu membutuhkan penyesuaian, tetapi itu adalah penyesuaian yang lebih mudah daripada yang mungkin dipikirkan orang. Dan kegembiraan bertemu seorang cucu cenderung membuat semua emosi lain memudar kok. 

4 dari 6 halaman

Menjadi Orang Tua sekaligus Kakek dan Nenek

Ilustrasi Kakek Nenek dan Cucu © Diadona

Saat menjadi kakek nenek muda, peran ganda tentu secara otomatis akan melekat.

Ketika menjadi kakek nenek muda, sering kali masih memiliki anak di rumah. Mereka bahkan mungkin memiliki anak kecil mereka sendiri di rumah. Ketika keluarga lebih besar, bukan hal yang aneh bagi anak tertua untuk memiliki anak saat ibu mereka masih bereproduksi. Hari ini kurang umum, tetapi masih kerap terjadi.

Saat menjadi orang tua sekaligus kakek dan nenek muda, bukan hal yang tidak mungkin mereka menjadi stress karena baberapa hal seperti menajemen waktu, dll. Mungkin sulit untuk merawat dan bersenang-seneng dengan cucu sepenuhnya ketika kamu memiliki anak sendiri yang masih membutuhkan banyak perawatan. 

Sisi positifnya, tante atau om dan keponakan akan memiliki teman bermain yang sebaya dari keluarga mereka sendiri. Mereka bahkan dapat berbagi atau memberikan pakaian, perlengkapan bayi, dan mainan.

Ketika anak-anak dan cucu tumbuh hampir bersamaan, pertanyaan tentang pilih kasih kadang-kadang muncul begitu saja.  Tapi rasanya tidak adil jika kakek dan nenek yang masih mengasuh anak memanjakan cucunya dan memegang kendali atas anaknya.

5 dari 6 halaman

Tekanan Karir

Fakta lain yang perlu diketahui adalah tekanan karir saat menjadi kakek nenek di usia muda. Sering kali, pada saat inilah tuntutan karier paling besar. Jam kerja yang panjang dan stres dari pekerjaan yang serba cepat dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk menjadi kakek nenek baik untuk cucunya.

Kakek dan nenek harus meluangkan waktu untuk menjalin ikatan dengan cucu meskipun mereka haus mengambil jatah liburan. 

Kakek nenek yang sibuk dengan karir mereka mungkin harus sedikit berbeda dengan kakek-nenek pada umumnya. 

Kakek nenek yang bisa berjalan-jalan dengan cucu, menghabiskan waktu bersama untuk sekedar bermain atau meluangkan waktu untuk mengasuh cucu akan menjadi cukup sulit bagi mereka yang masih hidup dengan karir. Padahal, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kegiatan sederhana seperti bermain di luar ruangan adalah yang paling diingat anak-anak.

Untuk hubungan kakek dan cucu yang sehat, kebersamaan saja adalah hal yang paling penting. Dengan begitu, ketika usia pensiun tiba, kakek nenek akan memiliki dasar yang sehat untuk hubungan yang lebih intensif dengan cucu mereka.

6 dari 6 halaman

Keuntungan Menjadi Kakek Muda

Ilustrasi Kakek Nenek dan Cucu © Diadona

Semua fakta tersebut diimbangi dengan keuntungan yang bisa didapatkan saat menjadi kakek dan nenek muda.

Menjadi kakek dan nenek di usia muda membuat proses kehidupan lebih mudah, seperti turun ke lantai untuk bermain dengan cucu-cucu mereka dan lebih mudah bangun karena kesehatan tulang yang masih bagus. 

Sebagian besar kakek-nenek muda menikmati energi, kekuatan, dan stamina yang hanya membuat iri kakek nenek yang lebih tua. Tidak perlu diragukan lagi, cucu merupakan formula anti-penuaan terbaik yang bisa didapatkan kakek nenek muda, lho. Kehadiran cucu akan memotivasi kakek dan nenek untuk terus bergerak, belajar, dan bermain. 

Beri Komentar