6 Jenis Bullying yang Perlu Diketahui para Orang Tua

Reporter : Bagus Prakoso
Senin, 20 Januari 2020 08:58
6 Jenis Bullying yang Perlu Diketahui para Orang Tua
Kasus bullying masih marak terjadi di berbagai penjuru dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Bullying bisa berdampak sangat negatif bagi korban.

Para peneliti telah mempelajari bullying selama bertahun-tahun. Apa yang mereka temukan adalah bahwa ada banyak hal yang harus diketahui tentang bullying daripada yang terlihat mata selama ini. Misalnya, banyak orang percaya bahwa bullying hanya terdiri dari bullying fisik dan mengejek nama. Tetapi, ternyata bullying memiliki jenis yang sangat beragam. Faktanya, ada enam jenis bullying, termasuk mulai dari mengucilkan dan bergosip tentang orang hingga mengolok-olok ras atau agama.

Terlebih lagi, nggak semua pengganggu itu memiliki gaya yang sama. Setiap pelaku memiliki gaya yang berbeda dan menggunakan taktik yang berbeda untuk membully dan mengbullying korban bullying. Sebagai contoh, ada yang hanya menggertak, sementara yang lain melakukannya dengan sangat frontal. Dengan menyadari tidak hanya tipe-tipe bullying tetapi juga tipe-tipe bullying yang mungkin ditemui anak kamu, kamu akan lebih siap untuk membantu anak dalam menghadapi situasi apa pun.

Yang terpikir oleh orang tua tentang tindak bullying adalah melakukan kekerasan fisik. Tetapi kekerasan fisik hanya salah satu dari berbagai jenis bullying.

Sebenarnya ada enam jenis bullying utama. Dilansir dari verywellfamily, berikut ini adalah enam jenis bullying yang paling umum ditemukan di sekolah.

1 dari 6 halaman

Bullying Fisik

Bullying fisik adalah bentuk bullying yang paling umum dan banyak diketahui oleh semua kalangan. Itu terjadi ketika anak-anak menggunakan tindakan fisik untuk mendapatkan kekuatan dan kontrol atas target mereka. Pengganggu fisik cenderung lebih besar, lebih kuat, dan lebih agresif daripada rekan-rekan mereka. Contoh-contoh bullying fisik termasuk menendang, memukul, meninju, menampar, mendorong, dan serangan fisik lainnya.

Nggak seperti bentuk-bentuk bullying lainnya, bullying fisik adalah yang paling mudah diidentifikasi. Akibatnya, kemungkinan besar apa yang dipikirkan orang ketika mereka memikirkan bullying. Selain itu, secara historis telah menerima lebih banyak perhatian dari sekolah daripada bentuk-bentuk bullying yang lebih halus.

2 dari 6 halaman

Bullying Verbal

Pelaku bullying verbal menggunakan kata-kata, pernyataan, dan panggilan nama buruk untuk mendapatkan kekuasaan dan kontrol atas target. Biasanya, pengganggu verbal akan menggunakan penghinaan tanpa henti untuk meremehkan, merendahkan, dan melukai orang lain. Mereka memilih target mereka berdasarkan cara mereka melihat, bertindak, atau berperilaku. Itu juga umum untuk pengganggu verbal untuk menargetkan anak-anak dengan kebutuhan khusus atau disabilitas.

Bullying verbal sulit diidentifikasi karena perlakuan ini hampir selalu terjadi ketika orang dewasa tidak ada. Akibatnya, sering kali kata satu orang bertentangan dengan kata orang lain. Selain itu, banyak orang dewasa merasa bahwa hal-hal yang dikatakan anak-anak tidak berdampak signifikan pada orang lain. Akibatnya, mereka biasanya memberi tahu korban bullying untuk " mengabaikannya" . Tetapi bullying verbal harus ditanggapi dengan serius.

3 dari 6 halaman

Agresi Relasional

Agresi relasional adalah tipe bullying yang licik dan berbahaya yang seringkali nggak diperhatikan oleh orang tua dan guru. Kadang-kadang disebut sebagai bullying emosional, agresi relasional adalah jenis manipulasi sosial di mana para remaja mencoba untuk menyakiti teman sebaya mereka atau menyabotase status sosial mereka.

Pengganggu relasional sering mengasingkan orang lain dari suatu kelompok, menyebarkan isu yang nggak benar, memanipulasi situasi, dan merusak kepercayaan terhadap korban. Tujuan di balik pelaku intimidasi yang agresif adalah meningkatkan kedudukan sosial mereka sendiri dengan mengendalikan atau mengintimidasi orang lain.

Kasus ini lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Akibatnya, anak perempuan yang terlibat dalam agresi relasional sering disebut gadis nakal atau frenemies. Seorang remaja kemungkinan akan diejek, dihina, diabaikan, dikecualikan dan diintimidasi. Meskipun agresi relasional umum di sekolah menengah, itu tidak terbatas pada remaja di usia yang lebih tinggi. Bahkan, beberapa bos intimidasi dan pengganggu tempat kerja lainnya juga terlibat dalam agresi relasional.

4 dari 6 halaman

Cyberbullying

Ketika seorang remaja berusia dua belas atau remaja menggunakan Internet, smartphone, atau teknologi lainnya untuk melecehkan, mengancam, mempermalukan, atau menargetkan orang lain, ini disebut cyberbullying.

Contoh dari cyberbullying termasuk memposting gambar yang menyakitkan, membuat ancaman online, dan mengirim email atau teks yang menyakitkan. Karena para remaja selalu " terhubung," cyberbullying adalah masalah yang berkembang di kalangan anak muda. Itu juga menjadi lebih luas karena pelaku intimidasi dapat mengganggu target mereka dengan risiko penangkapan yang jauh lebih kecil.

Pelaku cyberbullying sering mengatakan hal-hal yang mereka tidak berani katakan secara langsung. Teknologi membuat mereka merasa anonim atau tidak dapat diketahui, terisolasi dan terlepas dari situasi. Akibatnya, intimidasi online sering kali kejam.

Untuk target cyberbullying, rasanya invasif dan tidak pernah berakhir. Pengganggu bisa mendatangi mereka kapan saja dan di mana saja, sering kali dengan aman di rumah mereka sendiri. Akibatnya, konsekuensi dari penindasan cyber sangat signifikan.

5 dari 6 halaman

Seksual Bullying

Penindasan seksual terdiri dari tindakan yang berulang, berbahaya, dan memalukan yang menargetkan seseorang secara seksual. Contohnya termasuk panggilan nama seksual, komentar kasar, gerakan vulgar, sentuhan, proposisi seksual, dan materi pornografi. Misalnya, pelaku intimidasi mungkin berkomentar kasar tentang penampilan, daya tarik, perkembangan seksual, atau aktivitas seksual seorang gadis. Dalam kasus-kasus ekstrem, intimidasi seksual membuka pintu bagi kekerasan seksual.

Anak perempuan sering menjadi sasaran intimidasi seksual baik oleh anak laki-laki maupun oleh anak perempuan lainnya. Anak laki-laki mungkin menyentuhnya dengan tidak tepat, membuat komentar kasar tentang tubuh mereka, dan lainnya. Gadis, di sisi lain, mungkin memanggil nama gadis lain seperti " pelacur" atau " gelandangan," membuat komentar menghina tentang penampilan.

Sexting juga dapat menyebabkan bullying secara seksual. Misalnya, seorang gadis dapat mengirim foto dirinya ke pacar. Ketika mereka putus, dia berbagi foto itu dengan seluruh sekolah. Pada akhirnya, dia menjadi sasaran bullying karena orang-orang mengolok-olok tubuhnya, memanggil nama-nama kasarnya, dan membuat komentar vulgar tentang dirinya. Beberapa anak laki-laki bahkan mungkin melihat ini sebagai undangan terbuka untuk menyerangnya secara seksual dalam kasus yang lebih ekstrem adalah memerkosa.

6 dari 6 halaman

Prejudicial Bullying

Prejudicial Bullying atau penindasan prasangka didasarkan pada prasangka yang dimiliki remaja terhadap orang-orang dari berbagai ras, agama, atau orientasi seksual. Jenis bullying ini bisa mencakup semua jenis penindasan lainnya termasuk penindasan dunia maya, penindasan verbal, penindasan relasional, penindasan fisik, dan kadang-kadang bahkan penindasan seksual. Ketika bullying terjadi, anak-anak menargetkan orang lain yang berbeda dari mereka sebagai sasaran bullying.

Ini adalah 6 jenis bullying yang perlu diketahui oleh orang tua. Jika anak mengalami ini, kamu harus segera mengatasinya, dengan melapor pada guru atau yang paham dengan kasus ini. Memang sulit jika mengidentifikasi korban bullying. Kuncinya adalah komunikasi dengan anak, sehingga anak bisa menceritakan apa saja yang terjadi di sekolah bahkan di media sosial mereka. Semoga bermanfaat.

Beri Komentar