© Womensmentalhealth.org
Masih ingat dengan kisah viral seorang ibu yang membunuh anaknya sendiri setelah melahirkan? Kisah itu mungkin membuat kita merasa ngeri dan tidak percaya. Namun faktanya kasus seperti itu memang benar-benar terjadi. Bahkan hal ini sangat mungkin terjadi pada orang terdekatmu.
Setelah mengalami masa kehamilan, setiap ibu pasti tidak sabar untuk bertemu dengan bayi mereka. Namun, dilansir dari Bright Side, sebuah penelitian menunjukkan 15% wanita berusaha keras untuk menemukan rasa bahagia menjadi seorang ibu karena mengalami depresi postpartum.
Masalah kesehatan mental ini berkaitan erat dengan penurunan hormon yang terjadi dengan cepat setelah melahirkan. Depresi postpartum sangat berbahaya jika dibiarkan begitu saja. Untuk itu kamu harus mengenali beberapa tanda yang ditunjukkan wanita saat ia mengalami depresi postpartum.
ilustrasi sedih © shutterstock
Banyak wanita yang merasa ragu bahwa mereka mampu menjadi ibu yang baik. Mereka selalu merasa takut tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak mereka. Jika kamu bertemu dengan seorang ibu yang selalu meragukan dirinya, bisa jadi ia mengalami depresi. Mereka bahkan bisa saja berpikir bahwa mereka telah gagal dan kehadirannya sudah tidak diperlukan di dunia lagi.
ilustrasi wanita sedih © rawpixel.com
Seseorang yang mengalami depresi postpartum mungkin akan menjadi lebih tertutup bahkan pada pasangannya sendiri. Mereka mungkin merasa kesulitan untuk membuka diri kepada orang lain karena takut mendapat anggapan bahwa mereka adalah ibu yang buruk. Sulit bagi mereka untuk menerima apa yang mereka rasakan. Mereka juga akan berpikir bahwa tidak ada orang lain yang bisa memahaminya.
ilustrasi wanita sedih © pbs.org
Tanda ini merupakan tanda paling jelas untuk mengetahui bahwa seorang ibu mengalami depresi. Mereka akan memberikan petunjuk atau bahkan bercanda tentang kematian, bunuh diri, atau menyakiti orang lain. Hal ini harus ditangani dengan serius. Jika dia dibiarkan sendirian, mungkin kamu tidak akan bertemu lagi dengannya esok hari.
Ilustrasi perempuan menangis © 2020 https://www.diadona.id / Cosmopolitan
Melahirkan seorang bayi bisa terasa sangat emosional bagi semua ibu di dunia. Namun kamu perlu waspada jika seorang ibu terlalu sering menangis setelah melahirkan. Bisa jadi dia sedang mengalami depresi postpartum. Kamu bisa menanyakan alasan mengapa dia menangis terus-menerus. Besar kemungkinan, dia bahkan tidak tahu alasan dari tangisannya setiap hari.
Ilustrasi Sakit Perut © aidsmap.com
Perubahan fisik merupakan hal yang wajar terjadi pada setiap wanita setelah melahirkan. Namun merasakan sakit dan nyeri pada tubuh, seperti sakit kepala, masalah perut, dan nyeri otot, bisa bermakna lebih dari sekedar sakit tubuh biasa. Bisa jadi tubuh mereka berteriak minta tolong karena pikiran mereka sedang dalam kondisi tidak baik.
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak