© Shutterstock.com
Bersikap tegas merupakan salah satu hal yang harus kita lakukan untuk membuat anak disiplin. Tapi banyak orang tua yang masih salah mengartikan antara sikap tegas dan keras.
Kenyataannya masih banyak yang menggunakan cara keras untuk membuat anak disiplin. Padahal hal ini bisa membuat anak mengalami trauma.
Berteriak menjadi kebiasaan yang sengaja atau mungkin nggak sengaja dilakukan oleh orang tua saat memarahi anak. Cara ini sebenarnya nggak efektif dilakukan jika kita ingin membuat anak disiplin.
Dilansir dari Parents.com, berikut beberapa alasan mengapa berterian pada anak nggak efektif membuat mereka disiplin.
Ilustrasi Anak Marah © https://www.shutterstock.com/id/g/MIAStudio
Berteriak merupakan hal yang kita lakukan untuk melepaskan amarah. Cara ini nggak akan efektif untuk mengubah pikiran anak.
Saat seorang anak ketakutan, otak mereka akan memasang mode terancam. Hal ini yang kemudian membuat anak nggak bisa belajar dari kesalahannya saat kita berteriak.
ilustrasi anak marah © hope1032.com.au
Setiap orang ingin merasa dihargai, termasuk anak-anak. Saat kita membentak mereka, anak akan merasa nggak berharga dan rendah diri.
Bahkan mereka mungkin akan mulai mempertanyakan kemampuan mereka. Cara ini hanya akan membuat anak menganggap kita sebagai musuh.
ilustrasi anak sedih © Shutterstock.com
Anak-anak yang dibentak biasanya rentan terhadap masalah kecemasan dan depresi. Mereka bisa mendapatkan kecemasan dari bagaimana orang tuanya bereaksi terhadap kesalahan yang mereka lakukan.
Dibentak tentu bukan pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Hal itu dapat memicu depresi dan kurang percaya diri.
Ilustrasi Anak Marah © 2020 https://shutterstock.com/suriyachan
Berteriak pada anak bisa merusak hubungan antara anak dan orang tua. Berteriak nggak menghasilkan empati.
Hal ini kemudian membuat anak dan orangtua berselisih satu sama lain. Pada akhirnya, interaksi menjadi semakin tertutup.
ilustrasi anak sedih © iStock
Berteriak pada anak juga akan membuat kita memberikan contoh komunikasi yang buruk pada mereka. Anak-anak akan kesulitan belajar mengatur emosi mereka sendiri karena orang tua nggak menunjukkan caranya.
Tanpa kita sadari, saat kita kesal dan berteriak pada mereka, kita juga mengajari anak untuk memberikan reaksi berlebihan yang sama pada orang lain. Mereka cenderung akan membalas dengan teriakan juga saat kita melakukannya.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat buat kamu ya!

Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia

Profil Fina Phillipe, Sosok Atlet Perempuan yang Mewakili Indonesia di Physical Asia

Katy Perry Resmi Go Public Bareng Justin Trudeau, Rayakan Ulang Tahun di Paris

Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship