Foto: Freepik
Setiap orang tua pasti ingin anaknya tumbuh jadi pribadi yang cerdas dan berprestasi. Tapi sering kali yang terjadi, belajar dianggap sebagai “beban” oleh anak.
Buku pelajaran terasa membosankan, PR jadi drama, dan orang tua harus ekstra sabar untuk mengingatkan. Padahal sebenarnya, belajar bisa jadi hal yang menyenangkan kalau dilakukan dengan cara yang tepat.
Kuncinya bukan memaksa, melainkan membangun rasa suka dulu. Ketika anak senang, mereka akan lebih mudah fokus, lebih bersemangat, dan hasil belajarnya pun lebih baik. Nah, berikut beberapa cara sederhana yang bisa dicoba untuk melatih anak agar senang belajar.
Setiap anak punya minatnya masing-masing. Ada yang suka menggambar, ada yang doyan main musik, ada juga yang lebih senang main game.
Coba arahkan minat itu ke proses belajar. Misalnya, kalau anak suka menggambar, gunakan media visual untuk menjelaskan materi. Kalau suka musik, ajak bikin lagu sederhana dari rumus atau kosa kata baru. Dengan begitu, anak merasa belajar itu bagian dari hobinya, bukan sesuatu yang dipaksakan.
Lingkungan sangat memengaruhi mood anak. Bayangkan kalau mereka disuruh belajar di ruang yang panas, berantakan, atau terlalu berisik, pasti cepat bosan.
Maka dari itu, coba siapkan sudut belajar khusus di rumah. Nggak perlu mewah, yang penting rapi, terang, dan bikin anak betah. Bisa ditambahkan meja kecil dengan warna favoritnya, papan tulis mini, atau hiasan dinding yang memotivasi.
Anak-anak suka merasa dihargai. Jadi, jangan hanya fokus pada nilai atau hasil akhirnya. Saat mereka berusaha mengerjakan PR atau mau membaca buku tanpa disuruh, apresiasi dengan kata-kata positif atau hadiah kecil.
Tidak harus berupa barang mahal, kadang pujian tulus saja sudah cukup membuat mereka merasa bangga. Kalau anak merasa usahanya dilihat dan dihargai, mereka akan lebih semangat untuk terus belajar.
Kalau metode belajar hanya duduk membaca buku, wajar kalau anak cepat bosan. Coba variasikan cara belajar. Misalnya, gunakan permainan edukasi, tonton video yang sesuai pelajaran, atau ajak mereka melakukan eksperimen kecil di rumah.
Contoh sederhana, belajar tentang tumbuhan bisa sambil menanam biji kacang hijau di pot kecil. Anak akan lebih mudah memahami karena melihat langsung prosesnya, bukan sekadar membaca teori.
Anak sering meniru kebiasaan orang tuanya. Kalau orang tua jarang membaca atau lebih sering terlihat sibuk dengan ponsel, anak mungkin juga enggan belajar.
Sebaliknya, kalau anak melihat orang tuanya suka membaca buku, belajar hal baru, atau berdiskusi dengan santai, mereka akan merasa belajar itu bagian normal dari kehidupan sehari-hari. Jadi, sebelum menyuruh anak, coba tunjukkan dulu bahwa belajar memang sesuatu yang menyenangkan.
Melatih anak agar senang belajar bukan berarti membuat mereka harus jadi “ juara kelas” setiap saat. Lebih penting dari itu adalah menumbuhkan rasa ingin tahu dan kebiasaan belajar yang sehat.
Kalau sejak kecil anak sudah terbiasa melihat belajar sebagai hal positif, mereka akan tumbuh jadi pribadi yang lebih mandiri, percaya diri, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Jadi, buat kamu para orang tua, jangan terburu-buru menuntut hasil. Mulailah dengan membuat prosesnya menyenangkan. Karena ketika anak senang belajar, prestasi akan mengikuti dengan sendirinya.
7 Langkah Sederhana Membangun Mindset Produktif di Tempat Kerja
7 Jenis Olahraga yang Bikin Body Goals ala Cewek Korea
Kisah Lhakpa Sherpa, Perempuan Tangguh yang Sepuluh Kali Menaklukkan Everest
5 Pasangan Zodiak yang Selalu Menyelesaikan Masalah Tanpa Bertengkar
Wanda Hamidah Tertahan di Italia, Hadapi Intimidasi Mafia dalam Misi Gaza
Selena Gomez Resmi Menikah dengan Benny Blanco di Santa Barbara
Rossa Tampil Anggun dengan Gaun Bernuansa Palestina karya Ivan Gunawan
Tasya Farasya Bak Dewi di Perayaan 4 Tahun MOP Beauty, Tampil Glamor dan Penuh Pesona
Rihanna Sambut Putri Pertama, Rocki Lengkapi Keluarga Besar Riri dan A$AP Rocky