© Donasionline.id
Meskipun setiap orang mengharapkan hidup bahagia dan sejahtera, pada kenyataannya banyak orang di luar sana yang hidup dengan serba kekurangan, sampai hidup di tempat yang kurang layak.
Seperti kisah perjuangan nenek Aisyah ini.
Nenek Aisyah © Donasionline.id
Umurnya sudah 72 tahun. Meski sudah tua, Nenek Aisyah masih berjuang sebagai seorang pemulung. Setiap hari dia mencari barang rongsok keliling di pesisir pantai pulo kodok. Setiap harinya, hasil lelah letihnya itu seharian hanya mendapatkan Rp 8 ribu.
Tentu saja tubuhnya sudah tak sekuat ketika muda. Kakinya sudah sering sakit. Kepalanya juga sering pusing, jadi sering pakai koyo juga di kepala. Mereka pula hidup di gubuk tak layak, sering bocor ketika hujan karena banyak celah dan lubang.
Nenek Aisyah © Donasionline.id
Nenek Aisyah jadi suka sedih jika mengingat itu semua. Ia merasa tak bisa apa-apa untuk menyiapkan tempat layak ketiga cucunya yang sudah yatim. Bahkan, saat Tim Rumah Yatim menemuinya, Nenek Aisyah mengatakan belum makan hari itu. Namun ia tetap berjalan untuk mencari rongsokan karena belum cukup untuk dijual.
Di bulan ramadan ini, Nenek Aisyah juga tetap berpuasa meski keadaannya tidak begitu sehat dan tetap bekerja keliling mencari rongsokan demi hidupi 3 cucunya.
Buat kalian yang ingin membantu kehidupan Nenek Aisyah dan 3 cucunya, bisa klik link ini untuk berdonasi ya!
Pengen Body Goals Kayak Zhao Lusi? Ini Rahasia Diet 'Ratu Drama' yang Sukses Turun 16 Kg!
Pengen Body Goals Kayak Zhao Lusi? Ini Rahasia Diet 'Ratu Drama' yang Sukses Turun 16 Kg!
Bukan Sekadar Main-Main, Ini Panduan Santai Mengenal Fase Motorik Anak dan Cara Melatihnya
Tembus Lumpur Setinggi Atap, Tangis Zaskia Adya Mecca Pecah di Pelukan Korban Banjir Aceh

Sah! Brisia Jodie dan Jonathan Alden Mengikat Janji di Katedral

Resmi Jadi Ibu, Vior Melahirkan Putri Pertama dengan Nama Cantik, Wajah Baby V Bikin Penasaran

Akhirnya Sah! Dara Arafah dan Rehan Mubarak Resmi Menikah di Tanah Suci

Amanda Manopo Umumkan Hamil Anak Pertama, Sara Wijayanto Siap Jadi 'Buyang'
