Lagi Hamil 9 Bulan, Suami Pamit Mudik tapi Malah Hilang Tanpa Kabar

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Senin, 8 Juni 2020 08:27
Lagi Hamil 9 Bulan, Suami Pamit Mudik tapi Malah Hilang Tanpa Kabar
Ya ampun, kok tega banget sih?

Setiap sepasang suami istri tentu ingin mempunyai momongan. Ketika istri hamil, suami tentu membantu dan melindungi sang kekasih hingga sang bayi lahir. Tapi di Samarinda, Kalimantan Timur, melansir dari Kompas.com, pria ini malah melakukan sebaliknya.

1 dari 7 halaman

Ditinggal Suami saat Hamil Besar

Sang istri yang bernama inisial SR (38) sedang hamil besar, 9 bulan. Pada 8 Mei 2020 lalu, sang suami pamit untuk pulang kampung ke Malang, Jawa Timur. Namun hingga 25 Mei 2020, sang suami menghilang tanpa kabar.

" Sejak 25 Mei 2020 sudah tidak kabar lagi," ungkap SR, air matanya bercucuran saat ditemui pihak Kompas di kontrakannya di Jalan Damanhuri pada Rabu, 3 Juni 2020.

2 dari 7 halaman

Bergantung Pada Tetangga

Sudah mudik, menghilang tanpa kabar pula. SR pun mau tak mau menggantungkan hidupnya pada tetangga. Ia harus membuang jauh-jauh rasa malu daripada harus menahan lapar seharian.

" Tidak ada uang dan makanan, mau bagaimana lagi," ucapnya lirih. " Sempat frustasi," tambahnya tentang biaya persalinan bayinya nanti.

3 dari 7 halaman

Tak Punya Keluarga di Samarinda

SR dan suami merupakan warga merantau dari Malang, Jawa Timur. Maka dari itu, di Samarinda ia tak punya keluarga maupun kerabat, begitu juga dengan sang suami. Jadi, tak ada yang bisa dimintai bantuan.

" Kami sama-sama anak yatim piatau. Sama-sama dari Malang, Jatim. Kami ketemu di sini (Samarinda)," katanya.

Sang suami bekerja serabutan, sementara SR sebelumnya bekerja di warung makan. Di tahun 2018, keduanya menikah Sirih, dan ketika hamil, SR berhenti bekerja.

4 dari 7 halaman

Tak Ingin Menyalahkan Siapapun, Fokus kepada Bayi

Meski ditinggal mudik dan menghilang tanpa kabar, SR tak ingin menyalahkan suaminya. Ia ingin hanya fokus kepada kelahiran sang Bayi.

" Saya tidak mau menjelekkan suami atau ini itu. Yang penting saya cari uang buat lahiran dan fokus untuk bayi saya," katanya.

" Istilahnya rumah tangga kan wajar ada pertengkaran," tambahnya. " Saya tidak mau menyalahkan pihak manapun. Karena saya juga mungkin ada salah. Sehingga jadi begini."

5 dari 7 halaman

Keterangan Tetangga

Siti Nuraisah (33), tetangga SR, menjelaskan bahwa sejak suaminya tak ada kabar, SR tak punya apa-apa untuk makan, apalagi biaya persalinan.

" Kadang dia menangis enggak ada kabar dari suaminya dan memikirkan biaya salin. Kalau untuk makan sehari-hari enggak masalah ada kami di sini," kata Siti Nuraisah.

6 dari 7 halaman

Dapat Banyak Bantuan

Untuk itu, Siti Nuraisah berinisatif untuk galang donasi melalui media sosial. Untung, banyak dukungan berdatangan. Bahkan, sudah ada donatur yang siap membiayai persalinan SR.

Tak hanya itu, Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kaltim, RIna Zainun, mengatakan bahwa timnya sudah menemui SR di kediamannya. SR diberi dukungan moral, dan juga mendapatkan bantuan untuk persiapan kelahiran bayinya.

" “ Kami mengumpulkan donasi dari banyak pihak baik sembako, perlengkapan bayi dan lainnya. Untuk biaya persalinan sudah dibantu oleh salah satu donator. Yang jelas kami minta yang bersangkutan fokus untuk lahiran anaknya. Jangan pikir macam-macam,” ungkap Rina.

Beri Komentar