Kisah Sedih, 7 Bocah Tangisi Jenazah Ayahnya karena Jadi Korban Pembunuhan, Kini Jadi Yatim Piatu

Reporter : Anif Fathul Amin
Jumat, 14 Agustus 2020 11:03
Kisah Sedih, 7 Bocah Tangisi Jenazah Ayahnya karena Jadi Korban Pembunuhan, Kini Jadi Yatim Piatu
Gak bisa bayangin gimana rasanya jadi bocah itu :(

Sebuah video yang memperlihatkan tujuh orang anak sedang menangis di samping peti jenazah viral beredar di media sosial. Video ini merupakan unggahan akun Facebook Firman Tua Franssiscus Sinurat yang diunggah kembali di akun Instagram @medanzone pada Selasa (11/8).

Diketahui, ketujuh bocah ini adalah anak dari Rianto Simbolon, korban pembunuhan di Samosir yang ditemukan tewas pada Minggu (9/8) lalu. Mereka menangisi jenazah sang ayah sambil ditemani sanak saudara saat berada di rumah duka.

Namun ternyata, dibalik meninggalnya sang ayah, ketujuh bocah ini telah lebih dulu ditinggal sang ibu yang telah meninggal dunia tahun lalu. Kini, mereka harus menjalani hari-hari tanpa kehadiran orangtua di sisi mereka.

1 dari 5 halaman

Tangis Pilu Anak Korban

      View this post on Instagram      

A post shared by MEDANZONE?POWERED BY INDOZONE (@medanzone) on

 

Dari video tersebut, terlihat jenazah tengah dikelilingi oleh ketujuh anaknya dan beberapa sanak saudara. Dari ruangan tersebut, yang terdengar hanya tangisan pilu anak korban yang menangis menjerit, bahkan Menanti Boru Simbolo, anak pertama korban sampai pingsan.

"Bapak, siapalah lagi yang menemani kami, tak ada lagi yang melindungi kami. Bapak dan mama sudah pergi, kenapa tega kalilah kalian," tangis Menanti di depan jenazah ayahnya

2 dari 5 halaman

Jadi Yatim Piatu

Sambil menangis, Menanti sempat berkata tentang arti namanya, yang diberikan kedua orangtuanya.

" Waktu lahir aku meninggal Opung, terus tahun lalu pun meninggal mama dan sekarang bapak yang meninggal. Apa lagilah yang kunanti seperti nama ku bapak, gantilah dulu namaku Bapak sebelum kau mati," kata Menanti, tulis di unggahan tersebut.

 

3 dari 5 halaman

Salah Satu Anaknya Ada yang Berada di Panti Asuhan

 

Rianto Simbolon meninggalkan 7 orang anak, 4 laki-laki dan 3 perempuan. Anak pertama bernama Menanti Boru Simbolon kini masih duduk di kelas XII SMA Negeri I Kecamatan Ronggur Nihuta. Anak kedua, ketiga dan keempat masih duduk di kelas I, II dan III SMP Ronggur Nihuta.

Sedangkan anak kelima dan keenam ada di Panti Asuhan Sitinoraiti, satu duduk di kelas 4 SD dan anaknya paling kecil masih berusia 5 tahun.

4 dari 5 halaman

Kasus Rianto Simbolon

Rianto Simbolon meninggal setelah dibunuh dan jasadnya ditemukan di tepi jalan di Samosir. Kini kasus pembunuhan itu masih ditangani oleh Polres Samosir.

Sebelumnya, jenazah diotopsi di RS Bhayangkara Medan kemudian dibawa ke Desa Sijambur, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir, Sumut pada Senin (10/8) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

5 dari 5 halaman

Reaksi Warganet

Tangis pilu Menanti dan adik-adiknya ini langsung menuai kesedihan dari warganet. Banyak warganet yang tak tega melihat kesedihan dari ketujuh bocah tersebut.

Tak sedikit juga yang mendoakan kebaikan bagi Meranti dan keenam adiknya. Serta mendoakan agar pelaku pembunuhan sang ayah segera ditangkap.

" Ya Tuhan sedih nya,, turut berdukacita buat adek2 yang di tinggalkan,,semoga kalian bisa tetap survive dan sukses yaaa" , tulis akun @ochabyrne.

" Semoga pelaku cepat tertangkap, dan untuk keluar tetap diberi ketabahan" , tulis akun @fitriyanti.dvm.

Beri Komentar