Kisah Mbah Sahli, Penjual Kerupuk Rambak di Solo yang Pantang Minta-Minta

Reporter : Anif Fathul Amin
Jumat, 25 September 2020 14:03
Kisah Mbah Sahli, Penjual Kerupuk Rambak di Solo yang Pantang Minta-Minta
Mbah Sahili biasan menjajakan kerupuknya hingga larut malam.

Pria yang bermata pencarian sebagai penjual rambak ini ternyata sudah berumur 79 tahun. Meski tidak muda lagi, kakek bernama Sahli tersebut tetap semangat mengayuh sepedanya di malam hari di tengah-tengah gemerlap lampu Kota Solo, Jawa Tengah.

Kakek atau Mbah Sahli mempunyai prinsip pantang meminta-minta. Hal itu yang membuat dirinya bersemangat terus mencari rezeki dengan cara berjualan rambak. Sepeda merah miliknya menjadi teman setia menjajakan rambak menembus dinginnya angin malam Solo.

1 dari 3 halaman

Kisah Mbah Sahli si Penjual Kerupuk © Diadona

Berdasarkan informasi yang diunggah akun media sosial Instagram @thoryc.idn, , Mbah Sahli mulai berjualan rambak sejak pukul 21.00 hingga 04.00 WIB.

Dia mulai berjualan di selatan Mangkunegaran hingga pukul 01.00 WIB. Kemudian berpindah ke Jalan Slamet Riyadi, tepatnya di depan Toko Buku Gramedia, hingga pukul 04.00 WIB. Harga satu bungkus rambak yang ia jual Rp3.000.

" Pak Sahli memang tangguh, pun juga ketika Beliau bicara, ada nasihat-nasihat dan hafalan ayat AlQuran terselip di dalamnya," ujar pengelola akun @thoryc.idn, seperti dikutip dari Solopos, (25/9).

2 dari 3 halaman

Kisah Mbah Sahli si Penjual Kerupuk © Diadona

Ada cerita menarik ketika pengelola akun @thoryc.idn membeli rambak milik Mbah Sahli. Ketika diberi uang lebih, Mbah Sahli menolaknya.

" Ketika diberikan uang lebih, Beliau tetap kekeuh ngasi kembalian. Pas tidak aku terima, Beliau ngasih usulan yang indah sekali: Bagaimana kalo rambaknya ditambahi, nanti bisa dibagikan ke teman-teman biar lebih barokah' (Disampaikan dengan bahasa Jawa yang halus)," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Kisah Mbah Sahli si Penjual Kerupuk © Diadona

Hal serupa ternyata juga dialami oleh warganet pengguna akun @intaaang. Dia menjelaskan bahwa Mbah Sahli tidak mau menerima uang berlebih dari pembelinya.

"Iya kak, niat hati mau ngasih lebih tapi tetap enggak mau. Malah kita yang ditambahi gitu jadinya. Barakallah semoga rezekinya lancar dan sehat selalu Mbah," ungkapnya.

      View this post on Instagram      

A post shared by Mas Ahmad Thoric (@thoric.idn) on

 

Sementara menurut informasi dari warganet pengguna akun @shaista_kids, Mbah Sahli juga berjualan rambak di area car free day (CFD) Solo setiap Minggu pagi.

"Kalau Minggu sekitaran CFD rambake enak. Minggu kemarin beli," tulisnya.

Sehat-sehat terus ya Mbah. Buat teman-teman daerah Solo yang kebetulan melihat Mbah Sahli ini juga bisa banget buat melarisi dagangannya. 

Beri Komentar