Bikin Haru, Mahasiswi UIN Alauddin Ini Makassar Pose di Makam Orang Tua saat Wisuda

Reporter : Anif Fathul Amin
Jumat, 25 September 2020 10:03
Bikin Haru, Mahasiswi UIN Alauddin Ini Makassar Pose di Makam Orang Tua saat Wisuda
Duh, gak bisa nih lihat yang kaya gini.

Sebuah foto menampakkan mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan viral di media sosial. Foto tersebut menampakkan seorang mahasiswi memakai toga di pemakaman.

Nurwahyuni Cole (23), mahasiswi asal Desa Lempangang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, adalah sosok dalam foto tersebut. Ia berpose memegang batu nisan kedua orang tuanya di hari kelulusannya pada Senin (21/9) kemarin.

“Acara wisudanya kemarin, hari Senin tanggal 21 September. Acaranya ada online dan offline,” ucapnya dikutip dari kumparan,(25/9).

1 dari 3 halaman

Uni berfoto di makam kedua orang tuanya untuk dapat merasakan momen bahagia kelulusannya saat wisuda. Ia menyebutkan bahwa wisuda ini sebagai bentuk mewujudkan keinginan ayahnya untuk dirinya bersekolah.

mahasiswi UIN Alauddin Makassar, berpose di depan makam kedua orang tuanya di hari wisuda © Diadona

“ Yang dulu mau nyekolahin saya itu bapak saya, tapi bapak saya sudah meninggal. Dari sinilah, saya mau wujudkan harapan bapak saya,” lanjutnya.

Perjuangan Uni untuk mengampu pendidikan formal tidaklah mudah. Karena keterbatasan finansial, Uni mengatakan bahwa dirinya harus bekerja sejak duduk di bangku sekolah dasar untuk mendapatkan uang.

“ Bapak saya meninggal waktu saya kelas 3 SD. Semenjak kelas 4 SD sampai tahun 2016 itu saya kerja di toko. Jadi di toko saya yang bantu-bantu, bungkusin gula, begitu. Pas saya kelas 2 SMA, tahun 2014, ibu saya meninggal,” ungkapnya.

2 dari 3 halaman

mahasiswi UIN Alauddin Makassar, berpose di depan makam kedua orang tuanya di hari wisuda © Diadona

Uni memiliki semangat yang tinggi mewujudkan harapan ayah untuk bersekolah. Ia pun rela bekerja pulang malam dan mengumpulkan kardus bekas agar menambah pendapatan untuk biaya kuliah.

“ Saya kalau pulang kerja malam karena saking butuhnya uang. Karena saking maunya kuliah, saya kumpul-kumpul kardus bekas gitu, terus hasilnya itu saya kumpulin untuk pendaftaran kuliah,” ujarnya.

Selain kesulitan dari segi biaya, Uni juga berjuang untuk menempuh perjalanan ke kampus dan pulang. Ia harus menempuh jarak jauh dengan berjalan kaki untuk kuliah.

“ Sewaktu kuliah, waktu mahasiswa baru sampai sekarang pun kalau pulang dari kampus atau mau ke kampus biasanya jalan kaki. Jaraknya gatau ya, lumayan pokoknya. Kadang kalau ada uang, naik angkutan ke kampus. Kalau uangnya enggak cukup, saya puasa,” kata dia.

3 dari 3 halaman

      View this post on Instagram      

A post shared by OFFICIAL MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) on

 

Dengan semangatnya menempuh pendidikan, akhirnya Uni berhasil lulus dari Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adat dan Humaniora, UIN Alauddin Makassar. Uni lulus dengan peringkat lima besar sefakultas dan berencana menempuh pendidikan S2 suatu hari nanti.

“Alhamdulillah nilai IPK saya tertinggi ketiga sejurusan, masuk lima besar sefakultas, Seandainya kondisi juga memungkinkan, saya mau studi lagi lanjutin ke S2 nerusin jurusan saya, sejarah,” katanya.

Kini Uni tinggal bersama kakaknya di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Ia berharap suatu saat nanti dapat membanggakan dan meningkatkan derajat keluarganya.

“Alhamdulillah saya dikeliling orang-orang baik. Saya bersyukur punya mereka semua yang bisa baik ke saya. Harapan saya, saya mau mengubah derajat keluarga saya. Meskipun orang tua saya sudah tiada, tapi saya masih punya kakak. Saya ingin membanggakannya karna ia satu-satunya yang saya punya,” pungkasnya.

Yang masih diberi kesempatan untuk membahagiakan orang tua, lakukanlah. Sebelum kamu akhirnya menyesal dan tak bisa lagi melihat kesuksesan kamu langsung. Kita doakan juga semoga orang tua kita diberikan umut panjang agar bisa menikmati hasil manis kesuksesan kita nanti, Amin.

Beri Komentar