© Kitabisa.com
Ditinggal orang tua sejak kecil memang bukan hal mudah untuk dilalui oleh seorang anak. Seperti yang harus dialami oleh seorang bocah asal Kota Pekanbaru, Riau, yang ditinggal ayahnya sejak 6 tahun lalu. Ia bernama Rafli. Bocah yang saat ini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD) ini harus menerima kenyataan pahit saat ayahnya meninggal dunia di usianya yang masih belia.
Tak hanya kesedihan menjadi anak yatim, namun kondisi ekonomi keluarganya yang sulit menambah beban bocah yang baru berusia 10 tahun ini. Sejak ayahnya meninggal, sang ibu lah yang menggantikan posisi kepala keluarga untuk mencari nafkah.
Namun, sang ibu tak memiliki pekerjaan tetap dan hanya bekerja serabutan dengan pendapatan Rp100 ribu-500 ribu perbulannya. Melansir dari kitabisa, kondisi ini membuat Rafli mau tidak mau ikut membantu sang ibu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja mencari lele dan menjualnya.
© Diadona
Rafli dan keluarganya tinggal di rumah yang sederhana, tanah yang ditempati pun milik pemerintah. Ia dan keluarganya sering kali ketakutan kalau suatu saat akan digusur.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, keluarganya sering mendapat bantuan dari sang nenek yang tinggal tak jauh dari rumah mereka.
Meski begitu, kondisi sang nenek yang hanya bekerja sebagai pengumpul barang bekas tak banyak mengubah keadaan.
Demi membantu ekonomi keluarganya, Ia bersama dua saudaranya yang saat ini duduk di bangku kelas 8 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan kelas 1 SD, ikut membantu sang nenek mengumpulkan barang bekas selepas pulang sekolah.
© Diadona
Selain itu, sehari-harinya Rafli juga mengumpulkan ikan lele di sungai dekat rumahnya. Hasil tangkapan lele tersebut, Rafli kumpulkan hingga banyak dan dilakukan proses pengasapan atau pembakaran hingga kering untuk kemudian dijual.
Namun, ternyata menjual ikan lele tak semudah yang dibayangkan.
© Diadona
Dengan harga yang tak menentu, dalam satu bulan dari hasil penjualan ikan lele kering tersebut, Rafli terkadang hanya mendapatkan Rp50 ribu. Bahkan, tak jarang Rafli tak mendapatkan pembeli lantaran sedikitnya masyarakat yang minat membeli hasil olahan ikan lelenya tersebut.
" Kalau tidak terjual, ya dimakan sendiri untuk keluarga. Kalau terjual, Alhamdulillah bisa sedikit membantu membeli keperluan sekolah Rafli, kakak dan adik," ujar Rafli.
Keadaan ekonomi yang serba terbatas ini tak menyurutkan niat dan semangat Rafli. Meski Ia harus bekerja membantu sang ibu, Ia tak pernah lupa untuk belajar.
Walau usaha yang dihasilkannya tak seberapa, Rafli senang bisa meringankan beban ibunya untuk biaya sekolahnya. Rafli tak ingin sampai putus sekolah demi meraih mimpi jadi polisi.
Ah, betapa mulianya anak ini. Walaupun masih kecil, tapi rela menyempatkan waktunya untuk berjualan ikan lele. Padahal masih harus sekolah juga. Salut!
Tak Peduli Dinyinyiri, Begini Kata Putri Isnari yang Dicap Toko Emas Berjalan Usai Menikah
Buntut dari Komentar Nyinyir Haters, Sarwendah Layangkan Somasi pada Lima Akun TikTok
7 Foto Selfie Ayu Ting Ting Pakai Hijab, Makin Cantik Aja nih?!
Tegar Tanpa Suami, Ini Foto Babymoon Kedua Tengku Dewi Putri Bareng Sang Anak
Buntut dari Komentar Nyinyir Haters, Sarwendah Layangkan Somasi pada Lima Akun TikTok
Thariq Halilintar Melamar Aaliyah Massaid, Berlutut di Bukit Penuh Bunga
Sambil Nangis, Ruben Onsu Buka Suara Usai Rumah Tangganya dengan Sarwendah Dikabarkan Retak
Bukan yang Pertama Kali, Tengku Dewi Sebut Andrew Andika Sudah Berani Selingkuh Sejak Awal Menikah