Jadi Anak Yatim Sejak 6 Tahun Lalu, Bocah Ini Rela Jualan Lele Demi Bantu Sang Ibu

Reporter : Anif Fathul Amin
Rabu, 30 September 2020 18:03
Jadi Anak Yatim Sejak 6 Tahun Lalu, Bocah Ini Rela Jualan Lele Demi Bantu Sang Ibu
Definisi anak sholeh nih~

Ditinggal orang tua sejak kecil memang bukan hal mudah untuk dilalui oleh seorang anak. Seperti yang harus dialami oleh seorang bocah asal Kota Pekanbaru, Riau, yang ditinggal ayahnya sejak 6 tahun lalu. Ia bernama Rafli. Bocah yang saat ini duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD) ini harus menerima kenyataan pahit saat ayahnya meninggal dunia di usianya yang masih belia.

Tak hanya kesedihan menjadi anak yatim, namun kondisi ekonomi keluarganya yang sulit menambah beban bocah yang baru berusia 10 tahun ini. Sejak ayahnya meninggal, sang ibu lah yang menggantikan posisi kepala keluarga untuk mencari nafkah.

Namun, sang ibu tak memiliki pekerjaan tetap dan hanya bekerja serabutan dengan pendapatan Rp100 ribu-500 ribu perbulannya. Melansir dari kitabisa, kondisi ini membuat Rafli mau tidak mau ikut membantu sang ibu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja mencari lele dan menjualnya.

1 dari 4 halaman

Takut Digusur dari Tempat Tinggalnya

Seorang Anak Rela Jualan Lele untuk Bisa Bantu Ibunya © Diadona

Rafli dan keluarganya tinggal di rumah yang sederhana, tanah yang ditempati pun milik pemerintah. Ia dan keluarganya sering kali ketakutan kalau suatu saat akan digusur.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, keluarganya sering mendapat bantuan dari sang nenek yang tinggal tak jauh dari rumah mereka.

Meski begitu, kondisi sang nenek yang hanya bekerja sebagai pengumpul barang bekas tak banyak mengubah keadaan.

2 dari 4 halaman

Mencari Ikan Lele dan Menjualnya

Demi membantu ekonomi keluarganya, Ia bersama dua saudaranya yang saat ini duduk di bangku kelas 8 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan kelas 1 SD, ikut membantu sang nenek mengumpulkan barang bekas selepas pulang sekolah.

Seorang Anak Rela Jualan Lele untuk Bisa Bantu Ibunya © Diadona

Selain itu, sehari-harinya Rafli juga mengumpulkan ikan lele di sungai dekat rumahnya. Hasil tangkapan lele tersebut, Rafli kumpulkan hingga banyak dan dilakukan proses pengasapan atau pembakaran hingga kering untuk kemudian dijual.

Namun, ternyata menjual ikan lele tak semudah yang dibayangkan.

3 dari 4 halaman

Sering Tak Laku

Seorang Anak Rela Jualan Lele untuk Bisa Bantu Ibunya © Diadona

Dengan harga yang tak menentu, dalam satu bulan dari hasil penjualan ikan lele kering tersebut, Rafli terkadang hanya mendapatkan Rp50 ribu. Bahkan, tak jarang Rafli tak mendapatkan pembeli lantaran sedikitnya masyarakat yang minat membeli hasil olahan ikan lelenya tersebut.

" Kalau tidak terjual, ya dimakan sendiri untuk keluarga. Kalau terjual, Alhamdulillah bisa sedikit membantu membeli keperluan sekolah Rafli, kakak dan adik," ujar Rafli.

4 dari 4 halaman

Tak Ingin Putus Sekolah

Keadaan ekonomi yang serba terbatas ini tak menyurutkan niat dan semangat Rafli. Meski Ia harus bekerja membantu sang ibu, Ia tak pernah lupa untuk belajar.

Walau usaha yang dihasilkannya tak seberapa, Rafli senang bisa meringankan beban ibunya untuk biaya sekolahnya. Rafli tak ingin sampai putus sekolah demi meraih mimpi jadi polisi.

Ah, betapa mulianya anak ini. Walaupun masih kecil, tapi rela menyempatkan waktunya untuk berjualan ikan lele. Padahal masih harus sekolah juga. Salut!

Beri Komentar