© Kitabisa.com
Hidup adalah perjuangan. Betapa beratnya beban hidup harus dijalani oleh setiap manusia. Tidak boleh banyak mengeluh.
Seperti dialami remaja ini. Beban hidup yang luar biasa kini harus ditanggungnya seorang diri. Setelah ditinggal pergi selama-lamanya oleh kedua orangtua, Taufik (14) kini harus menghidupi kedua adiknya.
Berbekal tubuhnya yang mungil, ia rela kerja setiap hari demi menjaga kelangsungan hidup kedua adiknya. Ia tak menghiraukan setiap curahan keringat yang menetes asal kedua adiknya dapat makan dan sekolah.
© Diadona
Cerita haru Taufik dimulai dari sepeninggal kedua orangtuanya yang telah dipanggil Tuhan. Merasa bertanggungjawab atas hidup kedua adiknya, ia pun lantas memutuskan putus sekolah.
Demi kelanjutan hidup mereka, Taufik rela membanting tulang dan kerja serabutan agar kedua adiknya tetap dapat bersekolah dan menikmati masa bermain.
" Semenjak orangtuanya meninggal dunia, Taufik (14) rela putus sekolah untuk menjadi satu-satunya tulang punggung bagi kedua adiknya yang masih kecil," dikutip dari laman kitabisa.
© Diadona
Kini, Taufik diketahui menggantungkan hidupnya dengan bekerja sebagai penarik amal yang berdiri di pinggir jalan untuk pembangunan sebuah masjid raya di sekitar Jalan Raya Curah Batu.
Untuk sampai di tempatnya bekerja, Taufik pun harus menempuh perjalanan sepanjang 2 kilometer setiap harinya dengan berjalan kaki. Rasa lelah yang ia alami tak menyurutkan keyakinannya untuk berjuang dan bekerja setiap hari.
" Setiap hari, Taufik menempuh 2-3 kilometer dengan berjalan kaki ke Jalan Raya Curah Batu untuk membantu menarik amal Pembangunan Masjid," dikutip dari laman kitabisa.
Melewati perjalanan panjang tak membuat Taufik lantas mendapatkan upah sebanding. Ia rela menelan kepahitan lantaran hanya mendapatkan uang sebesar Rp30 ribu setiap hari.
Uang hasil ia bekerja selama 5 jam tersebut ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga biaya sekolah kedua adiknya. Ia diketahui mulai bekerja dari pukul 7 pagi hingga 12 siang.
" Taufik menjadi penarik amal dari jam 07.00 WIB-12.00 WIB dengan upah Rp30 ribu. Pendapatan ini ia gunakan untuk biaya sehari-hari dan sekolah kedua adiknya," dikutip dari laman kitabisa.
© Diadona
Tak hanya berusaha memenuhi kebutuhan dirinya dan kedua adiknya yang masih kecil, Taufik pun juga harus terbebani melunasi utang kedua orang tuanya yang ditinggalkan semasa hidup.
" Taufik terus berusaha untuk bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dan sekolah kedua adiknya, belum lagi utang kedua orangtuanya yang belum terbayarkan membuat Taufik bekerja lebih keras lagi dengan harapan bisa melunasi utang kedua orangtuanya," dikutip dari laman kitabisa.
Bahkan, setiap minggunya Taufik harus menemui pihak bank tempat kedua orangtuanya berutang. Pihak bank terus datang menemuinya sebagai pihak yang bertanggungjawab untuk menagih utang kedua orangtuanya.
" Setiap hari Selasa dan Kamis, Taufik harus betemu dengan petugas bank. Mereka datang menagih utang orangtua Taufik. Karena ia adalah anak pertama, Taufik merasa memiliki tanggung jawab atas utang dan nasib kedua adiknya," dikutip dari laman Kitabisa.com.
Banyak pihak yang dapat meringankan beban yang dipikul Taufik seorang diri. Penggalangan dana untuk membantu Taufik dan kedua adiknya dapat disalurkan melalui pembayaran yang dapat diproses melalui laman Kitabisa.com berikut ini.
7 Foto Ghea Youbi Latihan Memanah, Gayanya Bak Atlet Professional
Foto Nathalie Holscher Pamer Tato Pakai Baju Tanpa Lengan, Disebut Lebih Cantik Berhijab
Ini Foto Transformasi Ririn Dwi Ariyanti dari Tahun 2003 sampai 2024, Tetap Cantik dan Awet Muda!
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Geram Dituding Selingkuh, Rizky Nazar Pastikan Hubungannya dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja!
Ibunda Rizky Nazar Beri Klarifsikasi Usai Putranya Dituding Selingkuhi Syifa Hadju
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?