Dipenjara 14 Tahun, Lidya Pratiwi Sempat Pesimis Sampai Ingin Akhiri Hidupnya

Reporter : Firstyo M.D.
Kamis, 24 September 2020 18:38
Dipenjara 14 Tahun, Lidya Pratiwi Sempat Pesimis Sampai Ingin Akhiri Hidupnya
Lidya Pratiwi alias Maria Eleanor pernah merasa tak ada lagi hari esok yang cerah untuknya.

Lidya Pratiwi, yang kini telah berganti nama menjadi Maria Eleanor, baru saja muncul kembali ke hadapan khalayak. Maria Eleanor baru memberanikan dirinya untuk menceritakan masa-masa kelam setelah bebas selama tujuh tahun dari penjara.

Sebelumnya, pada tahun 2006 Maria Eleanor terlibat dalam kasus pembunuhan Naek Gonggom Hutagalung yang merupakan kekasihnya. Kendati tak langsung turun tangan dalam pembunuhan tersebut, namun Maria Eleanor terbukti mengetahui proses perencanaannyya namun tidak melakukan tindak pencegahan. Atas bukti tersebut, Maria Eleanor pun harus mendekam di dalam penjara selama 14 tahun.

1 dari 3 halaman

Pesimis akan masa depan

Mendapatkan keringanan dengan status bebas bersyarat pada 2013, rupanya Maria Eleanor sempat terjebak dalam perasaan pesimis akan hari esok.

" Aku pikir saat itu aku nggak mungkin duduk sekarang. Aku pikir hari ini nggak mungkin ada. Selesai aja semuanya kayak gitu di sana (penjara)," kisah Maria Eleanor.

2 dari 3 halaman

Tak terbayang untuk bebas

Maria Eleanor bahkan mengaku sudah siap jika sisa hidupnya berakhir di balik jeruji besi. Ia sama sekali tak terbayang untuk dapat kembali menghirup udara bebas.

" Nggak tau, nggak pernah berpikir akan ada fase-fase mau menghitung pulang, mau mendapatkan kebebasan. Yaudah selesai semuanya. Seperti ini jalan hidup aku, yaudah aku terima. Berusaha dengan ikhlas," tutur Maria Elanor.

" Tapi kenyataannya Yang Di Atas, Tuhan, masih memberikan jalan lain," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Ingin bunuh diri

Salah satu titik terendah yang pernah dirasakan Maria Eleanor adalah ketika ia sempat terpikir untuk mengakhiri hidupnya lebih cepat dengan bunuh diri.

" Pernah terpikir untuk seperti itu dan berupaya untuk seperti itu," ungkap Maria Eleanor.

Namun segala pemikiran itu pun luruh setelah melewati serangkaian perenungan dalam kondisi yang lebih tenang.

" Coba diam, coba tenangin diri. Aku berpikir masa sih nggak ada kesempatan lagi buat aku memulai semuanya," ujar Maria Eleanor.

" Pelan-pelan aku berusaha optimis, pasti masih ada hari esok yang lebih baik," lanjutnya.

Kini Maria Eleanor telah kembali menghirup udara bebas. Niatannya berganti nama pun dimaksudkan agar dia bisa lebih fokus menghadapi hari-hari ke depan dengan lebih baik.

Beri Komentar