Cuma Gara-Gara Nggak Kerjakan PR, Siswa Ini Berakhir di Penjara

Reporter : Devi Puspitasari
Minggu, 19 Juli 2020 11:30
Cuma Gara-Gara Nggak Kerjakan PR, Siswa Ini Berakhir di Penjara
Kasian banget, ya.

Pekerjaan Rumah alias PR dan murid jadi dua hal yang nggak bisa dipisahkan ya. Saat diberikan PR, pasti ada kalanya seorang murid nggak mengerjakan. Kamu pasti pernah juga kan?

Tapi sayangnya, keputusan nggak mengerjakan PR ini malah membawa seorang siswa di Beverley Hills, California mendekam di penjara remaja dan saat ini teman-temannya melakukan aksi protes untuk menuntut ketidakadilan yang terjadi pada teman sekelasnya ini.

1 dari 5 halaman

Melansir dari channelnewsasia.com, pelajar bernama Grace ini sebenarnya sedang dalam masa percobaan karena mencuri dan berkelahi dengan sang ibu.

Karena dirinya mudah terganggu saat belajar di rumah, ia pun jadi ketinggalan pelajaran saat belajar online. Mirisnya, karena nggak mengerjakan PR dan dianggap sebagai pelanggaran masa percobaan, Grace pun dimasukkan ke tahanan remaja bulan Mei lalu.

2 dari 5 halaman

Sulut Aksi Protes dari Teman Sekelas

Aksi protes untuk Grace © Diadona

Melihat ketidakadilan yang terjadi pada temannya ini, akhirnya ratusan siswa melakukan aksi protes di luar sekolah mereka, Groves High School yang ada di pinggiran Beverley Hills pada hari Kamis (17/7) dengan menuntut pembebasan bagi Grace.

Mereka berbaris dari depan sekolah mereka ke Pengadilan Wilayah Oakland dan kantor kejaksaan dengan memegang petisi tanda yang bertuliskan " Bebaskan Grace" .

Para siswa yang tergabung dalam demonstrasi ini mengatakan bahwa kinerja akademis Grace nggak jauh berbeda dengan siswa lainnya. Kenapa? Karena saat ini, Amerika juga sedang bergulat dengan pandemi corona.

3 dari 5 halaman

Ketidakadilan yang Besar

“ Banyak orang tertinggal pada pekerjaan mereka semester ini, nggak ada yang punya motivasi untuk melakukan apa pun karena para guru juga nggak mengajar dan kami semua (melakukan pembelajaran) online. Aku tahu begitu banyak orang yang nggak mengerjakan PR mereka,” ucap Prudence Canter (18), seorang lulusan sekolah menengah.

Seorang guru di sekolah itu juga mengatakan menurutnya apa yang terjadi pada Grace ini termasuk ketidakadilan yang besar.

" Sepertinya hakim atau petugas sosial itu nggak tahu bagaimana nilai dan tenggat waktu dan hal-hal yang terstruktur selama penutupan pandemi pada musim semi. Saya pikir ini adalah ketidakadilan yang sangat besar," terang seorang guru studi sosial di Grove, Geoff Wickersham.

4 dari 5 halaman

Menolak Berkomentar

Aksi protes untuk Grace © Diadona

Sayangnya, pihak kejaksaan menolak berkomentar mengenai hal ini. Bahkan, sang hakim, Mary Ellen Brennan, yang menjatuhi hukuman ini turut bungkam.

Menanggapi hal ini, Eksekutif Oakland County David Coulter akhrnya memposting pernyataan online dan menulis bahwa dirinya sudah berbicara pada hakim.

“ Meskipun ada banyak detail yang tidak dapat dia bagikan dengan saya dan publik untuk melindungi privasi anak di bawah umur dan keluarga mereka, saya percaya peninjauan kasus ini di pengadilannya atau selama proses banding diperlukan,” tulis Coulter.

5 dari 5 halaman

Perwakilan Kongres Andy Levin juga menunjukkan dukungannya pada Grace dengan mengatakan secara online bahwa anak-anak seharusnya nggak boleh dikurung karena nggak mengerjakan PR.

“ Satu-satunya saksi penuntut nggak mengetahui ketidakmampuan belajar siswa. Saksi yang bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang situasi, seperti guru sang murid malah ngga bisa bersaksi,” tulis Levin.

Miris banget ya apa yang terjadi dengan Grace. Semoga masalah Grace ini cepat terselesaikan ya dan Grace bisa kembali bebas.

Beri Komentar