Apa itu BEP? Ini Definisi, Penghitungan, Analisa dan Manfaatnya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Sabtu, 29 Mei 2021 20:59
Apa itu BEP? Ini Definisi, Penghitungan, Analisa dan Manfaatnya
BEP adalah penghitungan penting yang harus diketahui biar usaha nggak merugi

BEP adalah singkatan dari Break Even Point. Dalam ekonomi, bisnis dan akuntansi biaya, BEP adalah titik di mana total biaya dan total pendapatan adalah sama. Secara sederhana, titik BEP berarti adalah titik impas di mana pendapatan sama dengan biaya. Di titik ini, suatu usaha tidak dikatakan untung atau rugi. Orang awam menyebutnya dengan istilah balik modal.

Penghitungan BEP dan analisa BEP ini digunakan untuk menentukan jumlah unit yang harus terjual atau pendapatan yang dibutuhkan untuk menutupi total biaya. Selain itu juga bisa digunakan sebagai prediksi keuangan di periode selanjutnya.

BEP adalah aspek penting dalam perencanaan bisnis karena bisa digunakan untuk menentukan struktur biaya, jumlah unit yang kduu terjual untuk menutupi biaya dan juga menghasilkan keuntungan.

Lebih jelas mengenai apa itu BEP, penghitungan dan analisanya yuk baca terus artikel Diadona berikut:

1 dari 3 halaman

Analisa BEP

BEP Adalah © Diadona

Kayak yang udah Diadona jelasin sebelumnya, BEP adalah suatu penghitungan yang bisa digunakan untuk mengentahui prediksi keuangan perusahaan di periode berikutnya. Nah untuk bisa menghitungnya, kamu harus tahu dulu konsep yang merupakan asumsi dasar dalam penentuan BEP yang dikutip dari Accurate antara lain:

Biaya, penghasilan dan juga laba.

Biaya dalam elemen utama penghitungan BEP adalah biaya yang masuk dalam biaya tetap dan biaya variabel. Apa itu?

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam jumlah tetap walaupun ada perubahan aktivitas produksi. Contohnya, biaya sewa gedung, sewa toko, biaya penyusutan mesin dan lainnya.

Sedangkan biaya variabel akan berubah mengikuti volume kapasitas produksi, contohnya adalah biaya bahan baku dan lainnya.

Penghasilan adalah jumlah pendapatan yang diterima penjual. Sementara itu, nilai laba adalah selisih antara penghasilan dan biaya tetap serta biaya variabel.

2 dari 3 halaman

BEP Adalah © Diadona

Prinsip berikut ini harus dipenuhi dalam penghitungan BEP, yakni:

  • Selama suatu periode analisa BEP, harga jual suatu barang adalah tetap. Tidak ada perubahan harga jual produk dari perusahaan.
  • Dalam penghitungan tersebut, jumlah produk yang dihasilkan dianggap habis terjual.
  • Penghitungan BEP hanya berlaku pada satu produk. Tapi kalau perusahaan memproduksi lebih dari satu produk maka diperlukan perimbangan hasil penjualan setiap produk.

Mengapa sih BEP itu penting? Nggak cuman untuk tahu titik impasnya, tapi hasil dari analisa tersebut bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. Dilansir dari Jurnal.id, ada tiga manfaat penghitungan BEP adalah:

  • Ngasih tau informasi tentang seberapa banyak investasi yang dibutuhkan biar bisa mengimbangi pengeluaran awal
  • Ngasih margin yang kemudian jadi pembatas agar suatu usaha nggak mengalami kerugian
  • Penghitungan BEP digunakan secara luas, baik dalam analisa biaya sampai jual beli saham

3 dari 3 halaman

Cara Menghitung BEP

BEP Adalah © Diadona

Setidaknya ada beberapa rumus penghitungan BEP, dan rumus BEP adalah:

BEP Unit

BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)

BEP Unit merupakan pembagian dari biaya tetap dengan nilai margin kontribusi per unit, yang didapat dari selisih antara harga jual per unit dengan biaya variable per unit. Margin kontribusi ini juga bisa didapat dari membagi nilai total penjualan dengan biaya variabel.

BEP Rupiah

BEP Rupiah = Harga jual per unit x BEP unit

Dalam penghitungan ini, BEP adalah jumlah nominal penjualan yang harus dicapai.

contoh Penghitungan BEP:

Biar lebih jelas, coba kamu pelajari dulu penghitungan BEP dari contoh di bawah ini:

Misalnya nih seorang akuntan sebuah perusahaan harus menghitung berapa banyak penjualan yang harus dilakukan untuk sebuah produk dengan biaya variabel per unit Rp. 25 ribu, biaya operasional Rp. 100 juta dan keuntungan Rp. 25 juta. Sementara itu, unit akan dijual dengan harga Rp. 50.000

Kita urai dulu komponen yang digunakan untuk menghitung BEP adalah:

Biaya tetap : Rp. 100.000.000
Biaya variabel per unit : Rp. 25.000
Harga jual per unit : Rp. 50.000
Keuntungan yang ingin didapatkan : Rp. 25.000.000

Cara menghitung berapa jumlah unit yang harus terjual untuk memenuhi angka di atas adalah dengan menggunakan penghitungan BEP unit, yakni:

BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
BEP unit = (Rp. 100.000.000) / ( Rp. 50.000 - Rp. 25.000)
BEP unit = Rp. 100.000.000 / Rp. 25.000
BEP unit = 4.000 unit

Artinya, perusahaan harus menjual sebanyak 4.000 unit agar nggak mengalami kerugian, meskipun nggak mendapatkan keuntungan.

Berapakah penjualan yang seharusnya didapat dalam rupiah? Untuk mengetahunya maka dilakukan dengan menghitung BEP dalam rupiah, yakni:

BEP dalam rupiah = Harga jual per unit x BEP unit
BEP dalam rupiah = 50.000 x 4.000 unit
BEP dalam rupiah = Rp 200.000.000

Selanjutnya nih untuk menghitung seberapa banyak unit yang harus terjual untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan, maka kemudian digunakan penerapan BEP adalah dengan menggunakan break even analysis

Unit yang harus dijual = (Keuntungan yang ingin didapat : margin kontribusi) + BEP unit

Unit = (Rp. 25.000.000 : 25.000) + 4.000
Unit = 1.000 + 4.000
Unit = 5.000

Artinya, perusahaan harus menjual sebanyak 5 ribu unit produk untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

BEP adalah penghitungan yang sangat penting diketahui oleh pemilik perusahaan karena bisa membantu mereka mengontrol biaya tetap dan mengetahi penjualan yang harus dicapai agar bisnis bisa berjalan. Sebagai pelaku usaha, kamu udah mengetahuinya belum?

Beri Komentar