Menjelajahi Ani, Negeri 1001 Gereja yang Kini Jadi Kota Mati

Reporter : Bagus Prakoso
Minggu, 19 April 2020 10:20
Menjelajahi Ani, Negeri 1001 Gereja yang Kini Jadi Kota Mati
Kota ini bahkan sudah mati selama kurang lebih 300 tahun.

Ani adalah sebuah nama kota metropolis tua di Turki. Tempat ini sudah berusia 1.600 tahun dan berada di perbatasan Timur Turki. Kota ini memang memiliki sebutan sebagai kota 1001 gereja. Namun itu sudah sangat dulu.

Setelah mengalami konflik berkepanjangan, kota ini akhirnya ditinggal oleh penduduknya dan jadilah kota mati. Seperti apa sih kota ini? Yuk kita jelajahi.

1 dari 2 halaman

Kota Ani Turki © Diadona

Pada abad ke-5, Kota Ani dikuasai oleh Armenia. Saat itulah Ani berada dalam kekuasaan Dinasti Bagrutuni. Meskipun dalam kuasa negeri lain, namun selama periodi tersebut bisa dibilang sebagai puncak kejayaan Kota Ani. Kota Ani sangat berjaya di berbagai bidang mulai dari ekonomi, sosial hingga budaya.

Sayangnya, pada abad ke-10, Dinasti Bagrutuni mengalami konflik internal yang membuat kota ini kehilangan taringnya. Bahkan, pada abad ke-11, kota Ani diambil alih oleh pasukan Yunani.

Nggak lama setelah di tangan Yunani, kota Ani direbut oleh Sultan Alp Airsan dari Ottoman pada tahun 1064 masehi. Di masa kekuasaannya, terjadi pembantaian besar-besaran terhadap penduduk kota tersebut. Pembantaian ini menyebabkan penduduk asli Ani melarikan diri ke kota-kota terdekat.

2 dari 2 halaman

Kota Ani Turki © Diadona

Ternyata, nggak sampai di situ saja. Kota ani kembali bergejolak saat terjadi perang besar antara bangsa Kurdi dengan kerajaan Georgia. Peperangan berakhir pada 1199 Masehi dengan dimenangkan oleh pasukan Georgia.

Sejak saat itulah, Kota Ani berubah menjadi kota mati tanpa penduduk. Selama kurang lebih 300 tahun, kota yang dulunya dikenal sebagai kota 1001 gereja ini pun sudah tidak berpenghuni sama sekali.

Saat ini, Kota ani telah dijadikan sebagai wilayah zona militer bagi perbatasan negara modern Turki dan Armenia. Meskipun begitu, masih banyak sisa-sisa peninggalan bekas peperangan yang menampilkan kekayaan sejarah.

Ada yang berani ke sana?

Beri Komentar