Mengenal Ma'nene, Ritual Gantiin Baju Mayat Setelah Dikubur Puluhan Tahun

Reporter : Bagus Prakoso
Jumat, 12 Juni 2020 11:20
Mengenal Ma'nene, Ritual Gantiin Baju Mayat Setelah Dikubur Puluhan Tahun
Ritual yang digelar tiap 3 tahun sekali.

Setiap negara selalu punya ritual pemakaman yang berbeda-beda. Beberapa negara bahkan memiliki cara unik untuk memakamkan jenazahnya.

Salah satu tempat yang memiliki ritual pemakaman yang unik adalah Toraja. Selain memiliki ritual pemakaman unik, tempat ini juga memiliki tradisi memperlakukan mayat secara unik.

Ya, mereka punya tradisi atau ritual mengganti baju mayat yang telah dikubur selama puluhan tahun. Seperti apa sih ritual ini?

1 dari 2 halaman

Ritual Ma'nene

Tradisi Ma'nene © Diadona

Ritual Ma'nene adalah salah satu ritual unik yang ada di Toraja. Ritual ini dilaksanakan tiga tahun sekali di sejumlah lokasi yang ada di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Seperti disebutkan di awal, tradisi ini adalah mengganti baju para mayat yang sudah terkubur selama puluhan tahun.

Ratusan jenazah yang telah dimakamkan dibuka kembali. Sebelum membuka peti, para tetua atau Ne'tomina akan membacakan doa dalam bahasa Toraja kuno dan memohon izin kepada leluhur agar masyarakat dapat rahmat dan keberkahan setiap musim tanam hingga panen.

Ne'tomina sendiri adalah sebuah gelar yang diberikan kepada tetua adat.

2 dari 2 halaman

Prosesi

Tradisi Ma'nene © Diadona

Proses Ma'nenen dilakukan pihak keluarga dengan terlebih dahulu membersihkan jenazah leluhur yang berusia puluhan hingga ratusan tahun. Para keluarga biasa menggunakan kuas untuk membersihkan jenazah.

Jenazah yang tersimpan dalam kondisi utuh karena sebelumnya telah diawetkan.

Setelah dibersihkan, jenazah akan dipakaikan baju yang baru. Setelah itu, jenazah akan dijemur beberapa menit di bawah sinar matahari untuk dikeringkan. Baru jenazah akan dimasukkan kembali dalam peti. Hal ini dilakukan agar jenazah tetap awet.

Selesai menggantikan pakaian leluhur, masyarakat kemudian berkumpul untuk makan bersama. Makanan ini berupa hasil sumbangan tiap keluarga keturunan leluhur yang melaksanakan kegiatan Ma'nene.

Prosesi adat Ma'nene ini digelar dalam 3 tahun sekali berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah. Tujuan dilakukannya ritual ini adalah untuk mempererat silaturahmi. Selain itu, saudara yang berada di perantauan diwajibkan hadir. Dengan begitu, ini akan mempererat hubungan keluarga meskipun ada saudara yang sedang di perantauan.