Orang Tua Juga Bisa Jadi Toxic Parents, Kenali Ciri dan Dampaknya pada Anak!

Reporter : TIM MAGANG ASIK
Kamis, 7 Maret 2024 21:11
Orang Tua Juga Bisa Jadi Toxic Parents, Kenali Ciri dan Dampaknya pada Anak!
Orangtua yang toxic menunjukkan perilaku yang dapat merugikan kesejahteraan emosional dan psikologis anak-anak

Terkadang hubungan antara orang tua dan anak itu menjadi benang yang mendalam dan sangat berpengaruh untuk membentuk identitas seorang individu. Namun, sadar nggak sih Diazens tidak semua pengaruh orang tua itu bersifat mendukung dan membangkitkan semangat. Bagi sebagian besar individu terutama anak-anak, toxic parents adalah hal yang menakutkan, dan selalu menjadi bayang-bayang pada kesejahteraan emosional dan kehidupan dewasa mereka. 

Saat kita memulai perjalanan untuk menjelajahi dinamika rumit dari orang tua yang toxic, kita menemukan diri kita dengan penuh rasa penasaran terhadap kompleksnya memahami konsekuensi jangkauan luas yang diberikan pada psikologis dan emosional individu yang mengalaminya.

Toxic Parents ini adalah sebuah perilaku yang berbahaya yang dapat memanipulasi emosional, dan kontrol psikologis yang dapat meninggalkan bekas pada hati dan pikiran individu yang mengalaminya. Nah Diazens dibawah ini adakah beberapa penjelasan terkait toxic parents dan bagaimana cara mengatasinya. Check It Out Diazens! 

 

1 dari 5 halaman

Apa Itu Toxic Parents?

Toxic Parents © Diadona© Freepik

" Toxic parents" merujuk pada pola perilaku orang tua yang bersifat merugikan, merusak, atau membahayakan kesejahteraan emosional dan psikologis anak-anak. Istilah ini mencakup berbagai bentuk perilaku yang dapat menciptakan lingkungan keluarga yang tidak sehat dan berdampak negatif pada perkembangan anak.

Toxic parents bisa melakukan pelecehan emosional, kontrol berlebihan, pengabaian, atau memberikan harapan yang tidak realistis, sehingga memengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan anak dalam jangka panjang.

Dalam konteks ini, toxic parents dapat membuat anak merasa tidak berharga, tidak aman, atau terus-menerus merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri. Pola perilaku toksik ini juga dapat menciptakan ketidakseimbangan kekuasaan dalam hubungan orang tua dan anak, dengan pihak anak merasa tidak memiliki kendali atau otonomi atas kehidupan mereka sendiri.

Penting untuk diingat juga bahwa istilah " toxic parents" tidak hanya merujuk pada kekurangan dalam mendidik anak atau membuat kesalahan dalam pengasuhan, tetapi lebih kepada pola perilaku yang terus-menerus dan merugikan dalam jangka waktu yang lebih panjang.

 

2 dari 5 halaman

Contoh Toxic Parents

Toxic Parents © Diadona© Freepik

Orangtua yang toxic menunjukkan perilaku yang dapat merugikan kesejahteraan emosional dan psikologis anak-anak. Berikut adalah beberapa contoh perilaku orangtua yang toksik:

  • Manipulasi Emosional:

Orangtua dapat menggunakan rasa bersalah untuk mengontrol anak-anak mereka, membuat mereka merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan atau kesejahteraan orangtua dan mengancam untuk menarik kembali cinta atau dukungan mereka untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

  • Kekerasan Verbal:

Orangtua mungkin terus-menerus merendahkan, menghina, atau mengkritik anak-anak mereka, merusak harga diri mereka dan menggunakan bahasa yang tidak enak didengar untuk merendahkan martabat anak.

  • Masalah Kontrol:

Menjalankan kontrol yang berlebihan atas setiap aspek kehidupan anak, membatasi kemandirian dan otonomi dan mengekang cara berpikir, merasa, atau berperilaku seperti anak-anak dalam berbagai situasi.

  • Pengabaian:

Gagal memberikan dukungan emosional, validasi, atau perhatian terhadap perasaan anak dan mengabaikan kebutuhan dasar anak akan makanan, tempat tinggal, atau perawatan medis.

  • Cinta Bersyarat:

Membuat cinta dan persetujuan tergantung pada pencapaian anak atau kepatuhan terhadap harapan orangtua dan dan menghukum anak dengan menarik kembali dukungan emosional ketika mereka tidak memenuhi standar orangtua.

  • Invalidasi:

Merendahkan atau mengabaikan emosi anak, membuat mereka merasa bahwa perasaan mereka tidak valid dan memanipulasi persepsi realitas anak, menyebabkan kebingungan dan keraguan diri.

  • Perbandingan:

Membuat saudara atau anak dibandingkan dengan orang lain, menciptakan persaingan dan ketidakamanan dan Menuntut kesempurnaan dan menghukum anak jika tidak memenuhi harapan orangtua.

  • Ketidakadaan Batasan:

Gagal untuk menetapkan batas emosional yang sehat, membuat anak merasa bertanggung jawab atas emosi orangtua dan melanggar ruang atau privasi pribadi anak.

3 dari 5 halaman

Dampak Dari Toxic Parents

Toxic Parents © Diadona© Freepik

Pengaruh dari orangtua yang toksik terhadap anak-anak dapat memiliki dampak yang serius pada kesejahteraan emosional dan psikologis. Dibawah ini ada beberapa dampak yang mungkin terjadi:

  • Rendahnya Harga Diri atau Tidak Percaya Diri:

Anak mungkin mengalami rendahnya harga diri karena terus-menerus dikritik atau dibandingkan dengan standar yang sulit dicapai.

  • Gangguan Kesehatan Mental:

Stres kronis dan tekanan psikologis dari lingkungan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan makan.

  • Kesulitan dalam Hubungan:

Anak mungkin mengalami kesulitan membentuk hubungan interpersonal yang sehat karena kurangnya pengalaman positif dan model perilaku yang baik.

  • Perasaan Bersalah dan Cemas:

Orangtua yang menggunakan manipulasi emosional dapat menyebabkan anak merasa bersalah atau cemas tentang kebutuhan orangtua mereka.

  • Ketidakstabilan Emosional:

Anak mungkin mengalami ketidakstabilan emosional karena konstan perubahan suasana hati orangtua atau konflik dalam rumah tangga.

  • Ketergantungan atau Kemandirian yang Terlalu Tinggi:

Beberapa anak mungkin mengembangkan ketergantungan berlebihan pada orang lain, sementara yang lain mungkin menjadi sangat mandiri untuk menghindari interaksi dengan orangtua mereka.

  • Kurangnya Batasan Pribadi:

Orangtua yang tidak menetapkan batasan dapat menghasilkan anak yang kesulitan menetapkan batasan pribadi mereka sendiri dalam hubungan dan kehidupan sehari-hari.

  • Kesulitan dalam Pengambilan Keputusan:

Ketergantungan pada orangtua untuk mengambil keputusan atau ketidakpercayaan diri dapat menyebabkan kesulitan dalam mengambil keputusan sendiri.

  • Kesulitan Belajar dan Berkembang:

Anak mungkin kesulitan berkembang secara optimal karena stres konstan dapat menghambat proses belajar dan perkembangan kognitif.

4 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Toxic Parents

Toxic Parents © Diadona© Freepik

Menghadapi toxic parents bisa menjadi hal yang sulit, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi situasi tersebut. Berikut adalah beberapa solusi yang mungkin membantu:

  • Pahami Diri Sendiri:

Refleksikan diri dan pahami dampak dari perilaku orangtua pada diri kamu. Kesadaran diri adalah langkah pertama menuju pemulihan.

  • Cari Dukungan:

Temui teman, anggota keluarga lain, atau konselor untuk berbicara tentang pengalaman kamu. Dukungan sosial dapat membantu kamu mengatasi rasa kesepian dan memberikan perspektif yang berbeda.

  • Tetapkan Batasan:

Tentukan batasan yang jelas terkait perilaku yang tidak dapat kamu toleransi dan sampaikan dengan tegas. Jaga agar batasan tersebut tetap konsisten.

  • Komunikasi Terbuka:

Cobalah untuk berbicara terbuka dengan orangtua kamu tentang perasaan kamu. Hindari konfrontasi dan pilih kata-kata dengan hati-hati agar pesan kamu dapat dipahami tanpa menimbulkan pertengkaran.

  • Jaga Kesehatan Mental:

Prioritaskan kesehatan mental kamu. Cari kegiatan yang memberikan kebahagiaan dan dukungan emosional, seperti hobi atau aktivitas sosial positif.

5 dari 5 halaman

Perlu di ingat ya Diazens bahwa setiap situasi di keluarga itu berbeda-beda, dan solusi yang efektif dapat bervariasi. Dalam beberapa kasus, terapis atau konselor keluarga dapat memberikan panduan dan dukungan yang spesifik.

Jika perlu, carilah bantuan profesional untuk membantu melalui proses mengatasi hubungan yang toksik. Nah Diazens itulah beberapa pengetahuan dan cara yang bisa diterapkan untuk kalian yang sedang dalam situasi diatas. Semoga membantu ya Diazens!

Editor: Azzahra Zhafirah G.P

Beri Komentar