© Shutterstock
Mungkin kamu atau orang di sekitar Diazen memiliki sifat perfeksionis. Orang perfeksionis maunya apa-apa yang ia lakukan dan dikerjakan mendapatkan hasil yang teerbaik.
Orang perfeksionis memiliki beberapa ciri-ciri yang sering kali tidak disadari. Walaupun begitu, terkadang sifat perfeksionis menjadi racun untuk diri sendiri maupun orang lain.
Sifat perfeksionis bisa biki stres dan menghalangi dirimu untuk berkembang jadi jauh lebih baik. Untuk itu, kamu perlu untuk menghilangkannya atau mengubahnya.
Dikutip dari Your Tango, berikut ini adalah lima cara menghilangkan sifat perfeksionis yang bisa kamu lakukan.
Ilustrasi Wanita Mikir © 2019 https://www.diadona.id/thebusinesswomanmedia.com
Jika kamu orang yang perfeksionis, pikiran bahwa kerjaan atau apa yang kamu lakukan tidak cukup baik akan selalu ada di dalam kepalamu. Kamu tidak akan merasa puas, tidak sesuai tandar, dengan apa yang kamu miliki ataupun kerjakan.
Sadari bahwa pikiran tersebut dapat menjadi racun diri sendiri, dan ingatlah bahwa kamu memiliki pilihan untuk kamu yanhg percayai. Sadari pemikiran tersebut, perhatikan, dan pilih untuk tidak memercayainya.
Sifat perfeksionis dapat memunculkan pikiran negatif di dalam kepala. Masukkan dalam sugestimu bahwa apa yang kamu lakukan sudah yang terbaik dan sempuran. Yang terbaik tidak harus sempurna, orang-orang menghargai pekerjaanmu, dan lebihg baik menyelesaikan tugas daripada terus-menerus khawatir tentang hal itu.
Terus berpikir tentang hal yang suportif daripada negatif dapat membantu pikiran jadi lebih baik dan menghilangkan sifat perfeksionis.
ilustrasi wanita kerja © zoosk.com
Pilih pendekatan yang lebih moderat dengan tujuanmu, bukan dengan pola pikir perfeksionis yang ekstrem. Seperti halnya growth mindset.
Growth mindset merupakan pemikiran dimana hasil yang terbaik dilakukan dengan kerja keras. Dengan begini, kamu akan terus berkembang dan sukses dengan kerja keras. Segala sesuatu tidak harus sempurna dan kamu dapat terus belajar untuk jadi lebih baik lagi.
Daripada melihat kerjaan kamu dengan pandangan kritis dan negatif, lebih baik kamu melihatnya lebih seksama dan mencari apa yang dapat kamu banggakan. Hargai apa yang kamu lakukan dengan lebih baik dan positif.
Hal ini dapat membuat perbedaan dengan apa yang kamu rasakan pada diri sendiri maupun hasil kerjamu.
ilustrasi wanita tertawa © rawpixel.com
Pikiran kamu akan menganggap kritikan sebagai ancaman dalam keberlangsungan hidupmu. Maka dari itu, sering kali kritikan tidak selalu berhasil sebagai alat pembelajaran. Kamu tidak akan merasa disuport dan kecil kemungkinan untuk berkembang.
Sifat perfeksionis merupakan jalan emas untuk menjadi yang terbaik merupakan pemahaman yang salah. Kenyataannya, perfeksionis menjadi penghalang kamu meraih tujuan dan memiliki growth mindset.
Sudah jenuh dengan pemikiran perfeksionis kamu? Mungkin ini saatnya untuk menghilangkannya.
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak