© Freepik.com
Menjalin hubungan pertemanan dengan lawan jenis bisa dibilang sebuah tantangan tersendiri. Hal ini terjadi lantaran hubungan antar laki-laki dan perempuan lebih menonjol dibanding dengan fase lainnya. Tak khayal, banyak hubungan yang dimulai dengan ikatan pertemanan antar lawan jenis berakhir saling baper satu sama lain.
Kalau misal kedua belah pihak sama-sama suka, hal itu bisa dibilang baik dan sah-sah saja, tapi kalau hanya cinta sebelah pihak gimana dong? Galau-galau dah!
Ilustrasi pasangan bahagia © medicalnewstoday.com
Nah, menurut seorang psikolog bernama dave Matthews mengungkapkan bahwa seorang laki-laki dan perempuan bisa saja menjalin hubungan pertemanan. Tapi pada satu titik, mereka bisa jatuh cinta satu sama lain. Gak mau dong terbawa arus kebaperan yang tiada berujung?
Berdasarkan penelitian yang berjudul 'Strategi Mempertahankan Hubungan Pertemanan Lawan Jenis pada Dewasa Muda' dan dimuat dalam E-JURNAL GAMA JOP, menunjukkan bahwa perbedaan antara pertemanan lawan jenis dan pasangan romantis. Perbedaan diantara keduanya terletak pada kontak fisik yang terjadi. Kontak fisik lebih sering terjadi pada pasangan romantis dibandingkan dengan pasangan pertemanan lawan jenis.
Pasangan menunjukkan karakteristik yang sama dalam menjalin pertemanan lawan jenis yaitu menghabiskan waktu bersama, memiliki kesamaan, menjalin hubungan yang timbal-balik, dan saling menceritakan permasalahan pribadi. Pertemanan lawan jenis juga memberikan manfaat bagi individu yang menjalaninya.
Ilustrasi Pasangan Bahagia © freepik.com/pressfoto
Manfaat yang dirasakan diantaranya adalah mengetahui perspektif lawan jenis dalam menghadapi permasalahan, dapat memenuhi kebutuhan emosi terutama pada laki-laki, membantu diri untuk menjadi lebih terbuka kepada orang lain, dan terhindar dari rasa kesepian.
Terlepas dari beberapa manfaat menjalin pertemanan dengan lawan jenis, hal yang lebih ditekankan lagi adalah sikap kita terhadapnya untuk profesional menganggap teman. Tak menutup kemungkinan, kita bisa saja suka kan sama doi? Namun apa salahnya mencoba untuk bersikap sewajarnya dan mempertahankan hubungan pertemanan ini.
Ilustrasi Pasangan Bahagia © Freepik.com
Nah, biar enggak baper-baper club, kita bisa tuh melakukan ritual untuk mengingatkan pada diri sendiri untuk tetap berada pada koridor yang benar yaitu pertemanan. Bersikap biasa saja, tak mengharapkan perasaan lebih dari sekedar sahabat. Menganggap dia adalah saudara sendiri bisa jadi salah satu cara untuk bisa menghormatinya dan otomatis kita akan merasa segan untuk berharap lebih dengannya. Semoga membantu ya.
7 Trik Styling Rambut Biar Bentuk Wajah Kelihatan Lebih Proporsional
Janice Tjen Sabet Gelar WTA 125 Pertama dan Tembus 80 Besar Dunia
Kisah Raeni, Anak Tukang Becak yang Kini Bergelar Doktor di Inggris
Kisah Aishah Prastowo, Doktor Oxford yang Pilih Jadi Guru di Sleman
Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship

Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship

Kylie Jenner Debut Jadi Penyanyi, Rilis Lagu “Fourth Strike” Bareng Terror Jr

Bella Hadid Kembali ke Runway Setelah Pulih dari Lyme Disease

Setelah Vakum dan Jadi Ibu, Mahalini Siap Kembali dengan Album “Koma”

Amanda Manopo Resmi Menikah dengan Kenny Austin, Momen Haru Kursi Kosong untuk Sang Ibu Jadi Sorotan