© Shutterstock.com/Boumen Japet
Tidak ada orang yang suka jika di-ghosting. Ghosting merupakan perilaku seseorang saat menghilang begitu saja tanpa memberi alasan.
Korban ghosting pun jadi overthinking dan merasa resah dengan apa yang ia lakukan. Padahal, korban ghosting tidak salah apa-apa, yang salah adalah pelakunya.
Melihat hal ini, aplikasi kencan online Bumble mengambil langkah tegas. Kini, dalam kebijakan barunya, Bumble memasukkan ghosting ke dalam perilaku bullying atau perlakuan kasar.
Dikutip dari New York Post, Aplikasi Bumble menerapkan kebijakan baru di mana hal ini terkait dengan perilaku ghosting. Bumble memasukkan ghosting ke dalam perilaku bullying.
“ Bumble percaya bahwa kencan itu tidak sempurna. Kami sepenuhnya memahami bahwa ghosting bisa mengecewakan atau membuat frustrasi, tetapi terkadang hal itu terjadi,” tulis pihak Bumble dalam situs resminya.
Ilustrasi Ghosting © shutterstock.com
Dengan kebijakan ini, para korban ghosting dapat melaporkan perilaku tidak menyenangkan yang mereka terima. Ghosting yang dimaksud tidak hanya dalam bentuk chat, tapi juga ketika dua orang mengatur momen untuk saling bertemu.
Apabila salah satu pihak tidak datang tanpa memberikan alasan, maka sudah bisa dikategorikan sebagai ghosting. Mereka korban ghosting pun dapat melaporkan hal ini ke pihak Bumble dengan menambahkan bukti chat.
" Saat ini, anggota dapat melaporkan perilaku buruk di aplikasi kami. Begitu sebuah insiden dilaporkan, moderator akan memeriksa fakta informasi tersebut sebelum mengambil tindakan." ucap pihak Bumble yang dikutip dari Endgadget.
“ Jika seseorang tiba-tiba berhenti mengirimi Anda pesan, anggaplah itu sebagai kehilangannya,” tulis pihak Bumble.
Seperti kita tahu, ghosting menjadi pilihan mudah untuk mereka yang sudah tidak nyaman dengan seseorang dengan cara pergi tanpa pamit. Bagi yang meninggalkan akan langsung merasa lega, tapi tidak dengan yang ditinggalkan.
Mereka korban ghosting pasti akan merasa nyesek dan tersakiti karena orang yang mungkin saja diharapkan menjadi pasangan, tiba-tiba menghilang. Tidak ada kata pembenaran dalam perilaku ghosting.
Ilustrasi Bumble © shutterstock.com/Boumen Japet
Jadi Diazens, kalian setuju gak nih sama kebijakan baru dari Bumble?
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL