© Northwesternmutual.com
Sebelum memutuskan untuk menikah, setiap orang pasti punya alasannya sendiri-sendiri.
Alasan menikah itu biasanya juga jadi cermin dari bagaimana pernikahan tersebut akan berjalan.
Menghindari pernikahan yang bermasalah, berikut ini adalah tiga alasan yang sebaiknya nggak dijadikan alasan utama dalam menentukan langkah menuju jenjang pernikahan.
Ilustrasi perempuan sedih © entrepreneur.com
Mempunyai teman hidup dalam tajuk pernikahan memang akan mendatangkan kebahagiaan, tapi apakah mungkin berharap mendapat kebahagiaan waktu kamu sendiri belum bahagia?
Alasan ini kurang tepat untuk dijadikan pendorong utama untuk menikah karena prinsip pernikahan adalah saling berbagi, termasuk dalam hal kebahagiaan. Untuk berbagi kebahagiaan, tentu kamu harus punya tabungan bahagia terlebih dahulu untuk ditukar dengan bahagianya pasangnmu kan?
Selain itu, kalau kamu menjadikan alasan ini sebagai motivasi utama, kamu akan cenderung menuntut lebih untuk dibahagiakan oleh pasangan. Tentu hal ini nggak akan adil untuk pasanganmu karena ia juga berhak bahagia.
Ilustrasi pernikahan © bibleinfo.com
Alasan ini adalah yang paling sering menjadi motivasi untuk menikah. Saat kamu punya kumpulan pertemanan dan satu per satu orang-orang dalam kumpulan itu mulai menemukan pasangan hidup, kamu akan merasakan tekanan. Kamu merasa seolah-olah harus segera menikah juga.
Padahal nggak!
Pernikahan itu bukan kompetisi kok. Pernikahan beda dengan lomba lari yang titik start dan finishnya sudah ditentukan dari awal. Pernikahan lebih mirip jogging, tentukan sendiri titik awal dan akhir yang kamu rasa pas. Tak perlu terlalu cemas saat teman-teman mulai menikah satu per satu karena toh semua orang punya waktunya sendiri-sendiri.
Ilustrasi berpegangan tangan © cbsnews.com
Sudah muak dengan hidup dalam kesulitan saat sendiri lalu kamu ingin mencari kemudahan dengan menikah?
Bersiaplah kecewa karena kenyataannya, menikah nggak lebih mudah dari hidup sendiri. Beban tanggung jawab yang akan dipikul saat menikah bisa jadi sama beratnya dengan apa yang harus kamu lakukan sekarang.
Apa yang kamu lakukan di masa sendiri adalah cerminan pernikahanmu kelak. Jadi, usahakan untuk terbiasa dengan tanggung jawab pribadimu terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikah.
Semua orang punya hak untuk menjadikan apapun sebagai alasan untuk menikah, termasuk tiga hal di atas.
Hanya saja idealnya pernikahan tetap memperhatikan banyak faktor, mulai dari persiapan psikologis, pengenalan pribadi pasangan, dan hubungan antar keluarga.
Intinya, jangan terlalu terburu-buru, tapi juga jangan jadi menunda-nunda. Lakukan semua dengan alasan yang pas dan pemikiran yang matang.
8 Tips Mengatasi Sinak Anak yang Selalu Gelisah agar Mudah Tenang
Rini Sugianto, Animator Hollywood asal Lampung yang Tuntaskan Western States 161 Km
Kisah Pratiwi Sudarmono, Astronot Perempuan Pertama di Indonesia sekaligus Asia
Alexandra Kutas, Model Berkursi Roda Pertama yang Mengubah Wajah Industri Fashion
Resep Shrimp Scampi Garlic Butter yang Super Creamy dan Segar, Yummy!