© Cdnparenting.com
Meski terlihat sederhana, belajar teknik pernapasan nggak kalah penting Moms untuk mempersiapkan persalinan.
Kenapa? Karena dengan teknik pernapasan yang benar bisa membuat kita merasa lebih rileks, mengurangi detak jantung dan tekanan darah, dan membantu kita mendapatkan lebih banyak oksigen dengan setiap tarikan napas.
Selain itu, bisa juga lho membantu Moms untuk mengatasi rasa sakit dengan lebih baik selama kontraksi. Banyak kan manfaatnya?
Ilustrasi teknik bernapas ibu hamil © babycentre.co.uk
Melansir dari Alodokter, sisa dibilang bahwa saat kita stres atau cemas, kita akan bernapas lebih cepat. Bila nggak segera diatasi, hal ini bisa membuat Moms jadi merasa panik jelang melahirkan yang bisa menyebabkan kita bernapas terlalu cepat atau hiperventilasi.
Hiperventilasi ini bisa membuat kita merasa nggak cukup mendapat oksigen Moms dan membuat rasa cemas kita semakin buruk. Moms juga mungkin akan merasa pusing, nggak terkendali, bahkan nyeri dada.
Sebenarnya, hal ini lumrah terjadi Moms. Tapi nggak bisa dong Moms dalam kondisi seperti ini terus. Karena itu, belajar melatih pernapasan bisa membantu Moms untuk menghemat energi dan mengatasinya dengan lebih baik saat melahirkan.
Pola pernapasan ini tergantung dengan tahap persalinannya Moms. Setiap tahapan punya teknik yang berbeda.
Persalinan Tahap Awal
Selama tahap awal ini, sebaiknya Moms coba bernapas secara perlahan dan berirama. Hal ini bisa membantu Moms lebih rileks dan membuat Moms lebih mudah mengatasi kontraksi pertama.
Saat kontraksi dimulai, tarik napas perlahan melalui hidung, tarik udara sedalam mungkin ke paru-paru dan perut. Berhentilah sejenak, lalu buang napas perlahan melalui mulut.
Saat Moms mengeluarkan napas, cobalah untuk mengendurkan otot kita. Moms bisa mencoba fokus pada bagian tubuh yang berbeda dengan setiap pernapasan.
Persalinan Tahap Lanjut
Ilustrasi teknik bernapas ibu hamil © babycentre.co.uk
Saat persalinan menjadi lebih lanjut, kontraksi yang Moms rasakan akan menjadi semakin kuat dan nggak nyaman. Pada titik ini, Moms mungkin merasa bernapas lebih cepat di saat setiap kontraksi memuncak.
Coba Moms bernapas dengan kembang kempiskan mulut sekitar sekali per detik. Saat bernapas, cobalah untuk fokus pada sesuatu di ruangan Moms, bisa suami kita atau benda apapun. Nah, saat kontraksi mereda, Moms bisa kembali bernapas lebih lambat.
So, itu dia Moms sederet informasi tentang pentingnya belajar pernapasan saat hamil. Semoga bermanfaat ya, Moms.
Marion Jola Hadiri Wisuda S2 Mamanya di Usia 49 Tahun, Bukti Pendidikan Tak Kenal Usia
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Jadi Rebutan Fotbar Aktor Indonesia, Ini Potret Lisa BLACKPINK di BIFF 2025
Review Xiaomi Cordless Hair Straightener Brush, Solusi Rambut Rapi Tanpa Ribet Colokan
Review Mi Ionic Hair Dryer H300: Ringkas, Praktis, dan Cepat Keringkan Rambut
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Jadi Rebutan Fotbar Aktor Indonesia, Ini Potret Lisa BLACKPINK di BIFF 2025
6 Potret Syifa Hadju Hadiri New York Fashion Week 2026 Bareng Coach, Stunning!
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia