© Qq.com
Saat mendengar kata kolesterol apa nih yang ada di pikiran kita? Berbagai asumsi negatif ya. Tapi sebenarnya, kolesterol berguna lho Moms bagi tubuh asal dalam kadar yang tepat.
Namun sayangnya, saat ini nggak jarang pria maupun wanita punya kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh. Kalau begitu, kira-kira hal ini bisa memengaruhi kehamilan nggak ya? Simak ulasannya yuk, Moms.
Ilustrasi Pasangan Sedih © shutterstock.com/g/antonioguillem
Melansir dari Webmd, sayangnya hal ini bisa Moms. Sebuah studi menunjukkan calon ayah dan ibu yang memiliki kadar kolesterol tinggi cenderung butuh waktu lebih lama untuk hamil dibandingkan mereka yang punya kadar kolesterol lebh rendah.
Kolesterol sendiri adalah lemak yang bisa menumpuk di pembuluh darah tubuh. Genetika dan riwayat keluarga juga berperan lho Moms dalam menentukan kadar kolesterol ini begitu juga dengan diet dan olahraga.
Ilustrasi Ibu Hamil dan Ayah © shutterstock
Enrique Schisterman, peneliti sekaligus epidemolog reproduksi dari Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development mencatat bahwa saat pria dan wanita memiliki kolesterol tinggi, dibutuhkan waktu lebih lama untuk hamil.
" Jika wanita tersebut memiliki kolesterol tinggi dan pria memiliki kolesterol normal, maka itu membutuhkan waktu lebih lama, tetapi tidak selama ketika keduanya memiliki kolesterol tinggi," kata Schisterman.
" Ketika hanya pria yang memiliki kolesterol tinggi dan wanita itu memiliki kadar normal, itu tampaknya tidak berpengaruh," tambahnya.
Ilustrasi Pasangan yang Berolahraga Bersama © https://unsplash.com/@curtismacnewton
Melansir dari Halodoc, kolesterol tinggi dianggap mengganggu kesuburan Moms. Kenapa? Karena hal ini memengaruhi hormon progesteron dan estrogen yang penting bagi kesuburan wanita dan pria. Kedua hormon itu juga berpengaruh Moms terhadap pelekatan sel telur, kehamilan yang sehat dan kualitas sperma.
Menurut Schisterman, memiliki diet yang sehat, berolahraga dan mempertahankan kadar kolesterol normal akan membantu pasangan untuk hamil dan memiliki kehamilan dan anak yang sehat.
Sejalan dengan Schisterman, Alan Copperman, direktur divisi endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Rumah Sakit Mount Sinai, New York City, mengatakan bahwa calon orang tua yang ingin melakukan promil harus mengoptimalkan kesehatan mereka.
Termasuk juga diantaranya hindari merokok, rajin berolahraga, makan makanan yang sehat dan menjaga berat badan yang sehat.
So, Moms dan pasangan bisa melakukan pemeriksaan ke dokter dulu sebelum melakukan promil untuk memastikan kesehatan. Semoga membantu ya Moms.
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak