© Shutterstock
Dalam perencanaan keluarga, pemilihan kontrasepsi yang sesuai adalah kunci yang paling utama. Penggunaan alat-alat kontrasepsi yang tersedia bisa membantu merencanakan kehamilan di waktu yang tepat.
Selain itu, dengan penggunaan alat kontrasepsi, jarak antara kehamilan sebelumnya dan kehamilan berikutnya bisa diatur. Hal ini diperlukan agar Moms bisa berkonsentrasi dalam pemulihan fisik dan perawatan si buah hati yang baru lahir hingga siap untuk memiliki keturunan lagi.
© Diadona
Sekarang ini, pilihan alat kontrasepsi sudah semakin variatif.
Moms yang tak ingin menjalani suntik KB setiap satu atau tiga bulan sekali, atau tak ingin meminum pil setiap hari di jam yang sama, bisa mempertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi koyo KB atau birth control patch.
Koyo KB atau plester KB disebut juga sebagai metode kontrasepsi transdermal, atau transdermal patch. Mengutip WebMD, metode kontrasepsi ini tak jauh berbeda dengan metode kontrasepsi dengan menggunakan pil.
Koyo KB memiliki cara kerja yang sama dengan pil, yaitu dengan menghambat proses ovulasi melalui hormon estrogen dan progestin. Bedanya, pada koyo KB, hormon estrogen dan progestin dilepaskan dan diserap melalui permukaan kulit.
© Diadona
Cara pakai koyo KB pun terbilang mudah, cukup dengan menempelkan koyo di atas permukaan kulit, dan hanya perlu diganti setiap satu kali seminggu.
Melansir MedicalNewsToday, koyo KB bisa ditempelkan di bagian lengan, perut, punggung, dan juga bokong. Koyo KB pun makin praktis karena tidak perlu dilepas saat sedang mandi, berenang, berolahraga, atau beraktivitas lainnya.
© Diadona
Agar bisa befungsi dengan sempurna hingga 99% efektif dalam mencegah kehamilan, penggunaannya harus dilakukan dengan benar:
Perlu diingat, kalau koyoKB lepas dari kulit lebih dari 24 jam, maka penggunaannya dianggap tidak efektif dan kehamilan sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, kalau merasa penggunaannya tidak optimal, gunakan koyo KB berbarengan dengan kontrasepsi lainnya seperti kondom.
Walaupun penggunaannya praktis dan efektif, tapi koyo KB tidak bisadigunakan oleh semua orang.
Terutama bagi mereka yang aktif secara seksual. Perlu digarisbawahi kalau alat kontrasepsi ini tidak bisa melindungi dari kemungkinan tertular infeksi menular seksual (IMS).
Disamping itu, koyo KB sebaiknya tidak digunakan oleh perempuan yang memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti kanker payudara, penyakit jantung, stroke, diabetes, penyakit liver, tekanan darah tinggi, migrain, dan penyakit pembekuan darah.
Koyo KB pun sebaiknya perlu diihindari oleh ibu yang merasa tengah hamil. Ibu yang sedang menyusui juga sebaiknya tak gunakan metode kontrasepsi ini selama minggu pertama setelah melahirkan, sebab hormon estrogen dari koyo bisa dapat mengganggu kualitas ASI.
Koyo KB mungkin juga tidak cocok bagi orang yang mengalami obesitas dan perokok di atas usia 35 tahun, termasuk orang yang baru saja berhenti merokok.
Untuk lebih memastikan, Moms bisa lakukan konsultasi dengan dokter kandungan.
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Potretnya saat Pakai Hijab Bikin Makin Adem, Ini Deretan Foto Rebecca Klopper Berangkat Umrah
Foto Lebaran Ayu Ting Ting yang Kembaran Baju dengan Tunangannya, Fans Dibuat Ikut Senang
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan
Tak Dimaafkan Nikita Mirzani, Lolly Diduga Kehabisan Uang sampai Jual Baju Bekas
Tak Hanya Instagram, Kini Semua Konten di Channel YouTube Sandra Dewi Juga Menghilang