Bisa Berakibat Fatal, Inilah Pemicu Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil

Reporter : Mila
Sabtu, 2 Juli 2022 10:57
Bisa Berakibat Fatal, Inilah Pemicu Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil
Kekurangan Energi Kronis perlu diwaspadai ya Moms.

Asupan energi selama masa kehamilan menjadi penentu kesehatan Moms dan juga janin di dalam kandungannya. Asupan energi dari makanan yang sehat dan bernutrisi tentu bisa berdampak positif untuk tubuh. Tapi, juga bisa menjadi bumerang ketika asupan nutrisi tidak diperhatikan.

Status gizi menjadi salah satu aspek penting bisa menjadi penentu apakah ibu hamil bisa melewati masa-masa kehamilannya dengan baik tanpa gangguan apapun atau tidak. Salah satu permasalahan gizi pada ibu hamil yang sering terjadi adalah kekurangan energi kronik (KEK).

1 dari 6 halaman

Apa itu Kondisi Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil?

Kekurangan energi kronis (KEK) adalah masalah gizi pada ibu hamil yang disebabkan karena kekurangan asupan makanan bergizi dalam waktu cukup lama.

Beberapa gangguan kesehatan serta dampak negatif yang bisa disebabkan akibat kekurangan energi kronis (KEK), antara lain:

  • Mudah merasa kesemutan.
  • Mulai merasa kelelahan terus-menerus.
  • Memicu kemungkinan untuk semakin sulit ketika melahirkan.
  • Pertumbuhan janin menjadi tidak maksimal selama masa kehamilan hingga bisa menyebabkan keguguran.  

2 dari 6 halaman

Asupan Makanan Kurang dan Tidak Sesuai dengan Kebutuhan Tubuh

Perlu diingat bahwa asupan makanan menjadi penentu status gizi ibu hamil. Saat nutrisi tidak dipenuhi dengan baik, maka perkembangan janin bisa terhambat. 

Berikut panduan praktis asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh selama masa kehamilan:

  • Karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi sebanyak 2250 kalori. 
  • Protein sebanyak 60-75 gram per-hari. 
  • Kebutuhan asam folat sebanyak 800 mikogram setiap harinya.
  • Zat besi untuk mencegah kurangnya darah atau anemia bisa sebanyak 30 miligram per-hari.
  • Kalsium sebanyak 1000 miligram per-hati agar pertumbuhan tulang dan giginya tetap baik. 
  • Kebutuhan mineral dan vitamin sangat penting untuk memperlancar proses metabolisme tubuh dan menjaga organ tubuh berfungsi dengan baik. 

3 dari 6 halaman

Usia Hamil Terlalu Tua atau Terlalu Muda

Usia ibu hamil juga memengaruhi status gizinya selama menjalani masa-masa kehamilan.

Ibu hamil yang masih tergolong muda yaitu kurang dari 18 tahun akan membuat asupan gizi yang dikonsumsinya tidak akan sampai ke janin, bahkan hanya sedikit. Ini dikarenakan kondisi usianya masih dalam pertumbuhan dan perkembangan, sehingga penyerapan nutrisi dari makanan akan bersaing dengan tubuhnya sendiri dan juga bayi di dalam kandungan. 

Sementara itu, ibu hamil yang usianya terlalu tua juga memerlukan energi cukup besar untuk menunjang semua fungsi organnya karena sudah semakin melemah. Dalam hal ini, tubuhnya dan janin di dalam kandungan juga sama-sama bersaing untuk mendapatkan asupan energi. 

4 dari 6 halaman

Mengerjakan Aktivitas Terlalu Berat

Beban kerja yang terlalu berat bisa memengaruhi status gizi ibu hamil tanpa disadari. Apalagi aktivitas yang membutuhkan banyak energi dan lupa makan sangat rentang untuk mengalami kekurangan energi kronis. 

Kalau Moms masih bekerja kantoran selama masa kehamilan, ada baiknya tetap bijak dapat membagi waktu. Usahakan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya agar selesai tepat waktu. 

Saat jam istirahat tetaplah mengonsumsi makanan bergizi agar tubuh tetap dalam keadaan sehat. Lalu pastikan untuk menyisihkan sebagian waktu istirahat di luar jam makan siang dengan membuat tubuh semakin lebih rileks. 

5 dari 6 halaman

Banyak Mengonsumsi Fast Food

Makanan cepat saji atau fast food adalah makanan yang tidak baik untuk kesejatan tubuh, terlebih ketika harus dikonsumsi terus menerus. Makanan ini memang memiliki cita rasa yang lezat, tapi lemak dan gula berlebih di dalamnya bisa meningkat risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK).

Bahkan sebuah penelitan dari The Journal of Child Psychology and Psychiatry menyatakan bahwa pola makan dengan konsumsi lemak dan gula berlebihan selama masa kehamilan bisa memicu anak mengalami masalah perilaku dan ADHD. 

Beri Komentar