Sebah penelitian dari Centers for Disease Control (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan bahwa air purifier dengan high-efficiency particulate air (HEPA) dinilai lebih efektif mencegah penularan COVID-19 dalam ruangan. Kini, banyak perangkat air purifier tersedia di pasaran.
Selain memiliki filter HEPA yang dapat menangkal virus, perangkat tersebut dibuat canggih lantaran bisa terkoneksi dengan internet. HEPA adalah jenis filter udara mekanis yang bekerja dengan menyaring 99,97% debu, serbuk sari, jamur, bakteri, dan partikel udara apa pun dengan ukuran 0,3 mikron (µm).
Kendati standar HEPA dan proses sertifikasi tidak ditetapkan sampai tahun 1983, pengembangan filter HEPA dimulai sejak Perang Dunia II. Pada saat itu, ilmuwan Amerika di Proyek Manhattan menciptakan filter HEPA pertama untuk menangkap partikel radioaktif yang dilepaskan selama pembuatan bom atom.
Philips Series 3000i, menawarkan sirkulasi aliran udara 360 derajat secara efektif melingkupi ruangan seluas hingga 135 m2 dan mendistribusikan udara bersih ke setiap sudut ruangan. Air Purifier ini punya panel yang menunjukkan kadar alergen dan PM2.5 dalam bentuk angka, disertai dengan ring warna yang intuitif.
Hak Cipta © LG via Detik.comUya Kuya Maafkan Ibu-Ibu yang Menjarah AC, Beri Uang dan Pelukan Haru
Resep Beef Lasagna Sambal Balado, Perpaduan Barat dan Minang yang Menggoda
7 Trik Atur Porsi Makan agar Tetap Terkontrol Tanpa Ribet Hitung Kalori, Cocok untuk Diet!
5 Resep Pepes Jamur Pedas Manis ala Sunda yang Wajib Kamu Coba di Rumah
3 Resep Nasi Jaha Khas Minahasa yang Wajib Dicoba
7 Seleb Indonesia Masuk Nominasi The 100 Most Beautiful/Handsome Faces 2025 Versi TC Candler
Eza Gionino Digugat Cerai Meiza Aulia, Ibunda Ungkap Tak Pernah Restui
Beri Dukungan, Denise Chariesta Kirim Karangan Bunga Usai Rumah Uya Kuya Dijarah
Sarah Azhari Kembali ke Indonesia, Reuni dengan Bintang Sinetron 90-an Bikin Nostalgia