Portofolio Investasi - Definisi, Jenis dan Manfaatnya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Kamis, 12 Agustus 2021 12:24
Portofolio Investasi - Definisi, Jenis dan Manfaatnya
Sama halnya dengan portofolio di bidang pekerjaan, portofolio investasi adalah sekumpulan instrumen investasi yang dimiliki oleh seorang investor.

Dalam kamus investasi, portofolio adalah sekumpulan aset investasi yang bisa meliputi saham, mata uang digital, uang kas, properti dan lainnya. Secara sederhana, portofolio investasi adalah sekelompok investasi yang dilakukan investor guna mendapatkan keuntungan dengan tetap mempertahankan modal dan aset yang dimiliki.

Jadi nih bila portofolio pekerjaan mengacu pada proyek atau pekerjaan apa saja yang pernah dilakukan, maka dalam investasi, portofolio adalah sekumpulan investasi yang dimiliki. Nggak cuman investasi pada pasar modal ya, namun bisa berupa real estate, emas, dan bentuk penananam modal lainnya yang bisa menghasilkan keuntungan di waktu yang akan datang.

Seberapa penting sih porrtofolio ini? Penting banget dong, karena dalam investasi, portofolio nggak cuman menyajikan kumpulan aset yang dimiliki tapi juga bisa digunakan untuk diversifikasi instrumen investasi agar menghasilkan imbal balik investasi yang optimal dan risiko sekecil mungkin. Mengapa?

1 dari 3 halaman

Portofolio adalah © Diadona

Gini. Kalau katanya investor terkenal dunia, Warren Buffet, jangan menaruh banyak telur dalam satu keranjang yang sama. Biar apa? biar kalau terjadi apa-apa pada keranjang tersebut, nggak semua telur yang dimiliki akan pecah.

Begitu juga dengan ivestasi. Meletakkan seluruh aset yang dimiliki pada jenis investasi yang sama berisiko tinggi bila terjadi penurunan di sektor investasi tersebut. Tapi bila kita melakukan diversifikasi, maka ketika satu sektor investasi kita menurun, masih ada investasi di sektor lain yang mungkin memiliki kinerja baik dan menjadi penyeimbang dalam investasi kita.

2 dari 3 halaman

Portofolio adalah © Diadona

Mengutip Wall Street Mojo, ada beragam jenis aset keuangan diantaranya:

Sertifikat Deposito

Yakni sejumlah uang yang disimpan di bank dalam waktu yang telah disepakati dengan imbalan tingkat bunga yang telah dijamin.

Obligasi

Merupakan instrumen surat hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengumpulkan modal dengan penambahan bunga dan jatuh tempo obligasi.

Saham

Yaitu berpartisipasi dalam kepemilikan perusahaan dan berbagi keuntungan serta kerugiannya.

Investasi Alternatif

Ini juga bisa dimasukkan dalam portofolio investasi, yakni aset yang bisa tumnbuh seperti emas atau properti namun kurang banyak diperdagangkan ketimbang saham atau obligasi.

3 dari 3 halaman

Portofolio adalah © Diadona

Nah terus untuk membuat portofolio investasi yang baik, hal-hal yang nggak boleh luput dari perhatian investor atau manajer keuangan dalam investasi portofolio adalah:

Menentukan Tujuan Investasi

Apakah tujuan investasi untuk jangka pendek atau jangka panjang? Berapa nominal yang dibutuhkan di tenggat waktu akhir investasi tersebut? Dengan mengetahui tujuan investasi maka kamu akan bisa menentukan berapa banyak yang harus kamu investasikan setiap bulan, berapa lama yang dibutuhkan secra instrumen apa yang cocok.

Memilih Instrumen Investasi

Instrumen ini akan sangat berpengaruh pada risiko dan return yang dihasilkan. Misalnya, investai pada saham akan menghasilkan return yang lebih tinggi ketimbang reksadana dan obligasi, namun tentu lebih berisiko juga.

Pelajari Profil Risiko Diri Sendiri

Apakah kamu tipe yang akan panik begitu nilai investasi kamu menurun atau santai saja menunggu nilainya perlahan naik kembali?

Ada tiga jenis profil risiko, yakni:

Konservatif

Adalah mereka yang memiliki tingkat toleransi rendah terhadap risiko investasi. Maka produk yang cocok untuk mereka adalah produk dengan risiko rendah, meski itu berarti return yang didapatkan akan rendah juga sih.

Moderat

Adalah investor yang memiliki tingkat toleransi menengah terhadap risiko investasi. Untuk mereka, disarankan untuk mendiversifikasikan portofolio mereka dalam instrumen yang berbeda.

Agresif

Kelompok ini memiliki prinsip high risk high return, yakni invstasi dengan keuntungan yang tinggi akan memiliki risiko yang tinggi pula. Para pelaku investor jenis ini akan melihat penurunan harga saham, misalnya, sebagai moemn untuk menambah portofolio.

Dalam investasi, diversifikasi portofolio adalah penting untuk menyebarkan modalke lebih dari satu kategori dengan tujuan untuk memimalkan risiko dan menuai lebih banyak keuntungan.

Beri Komentar