Awas Terjebak Decoy Effect, Karena Promo Nggak Selalu Berarti Hemat

Reporter : Firstyo M.D.
Jumat, 12 Juni 2020 14:40
Awas Terjebak Decoy Effect, Karena Promo Nggak Selalu Berarti Hemat
Beli banyak lebih murah, apa otomatis lebih hemat?

Istilah decoy effect mungkin awam di telinga, namun ini adalah hal yang sangat sering kamu jumpai, atau bahkan kamu termasuk salah satu yang termakan oleh trik psikologi pemasaran tersebut.

1 dari 5 halaman

Apa itu decoy effect?

Decoy effect adalah sebuah trik psikologi yang punya hubungan erat dengan dunia pemasaran. Bentuk efeknya terlihat ketika orang cenderung memilih produk berdasarkan harga yang paling mahal.

Hal ini kemudian dimanfaatkan dalam praktik pemasaran karena punya dampak yang efektif untuk meningkatkan omset penjualan.

2 dari 5 halaman

Bentuk decoy effect dalam pemasaran

" Bukannya orang justru mencari yang harganya lebih murah ya?"

Justru itu. Pemasaran biasanya akan dilakukan dengan model-model tertentu sehingga walaupun harganya lebih mahal, orang nggak akan merasa rugi atau justru merasa diuntungkan.

Pernah menjumpai penawaran yang menerapkan harga grosir? Misal untuk baju, beli satu harganya Rp 100.000, kalau beli dua jadi Rp 180.000, beli tiga Rp 240.000, dan seterusnya.

Contoh lain, ada sebuah produk cake cokelat yang punya beberapa ukuran; kecil, sedang, dan besar. Kue kecil dihargai Rp 20.000, sedang Rp 30.000, dan yang besar Rp 35.000.

Familiar dengan model penjualan seperti itu kan?

3 dari 5 halaman

Dalam contoh pertama, kemungkinan besar kamu akan cenderung memilih beli banyak baju yang kalau ditotal harga satuannya akan jadi lebih murah kan? Itu lah yang disebut decoy effect dalam pemasaran.

Begitu pun contoh kedua. Jarak kue kecil ke sedang Rp 10.000 sementara jarak kue sedang ke besar hanya separuhnya. Tentu kamu akan merasa kalau beli satu kue ukuran besar lebih hemat.

4 dari 5 halaman

Agar tidak terjebak decoy effect

Kalau mempertimbangkan aspek matematis, memang bisa saja harga tersebut terasa lebih murah. Namun ingat untuk tetap pertimbangkan berdasarkan aspek kebutuhan.

Beli tiga helai baju kalau ditotal lebih murah secara satuan, tapi apakah kamu benar-benar butuh beli baju sebanyak itu?

Beli kue ukuran besar bisa jadi memang lebih ekonomis, tapi apa kamu memang benar-benar mau makan kue sebesar itu?

Bagaimana pun banyak atau sedikit, besar ataupun kecil, akan tetap jadi boros kalau kamu sebenarnya nggak butuh-butuh banget. Toh beli satu baju yang benar-benar dibutuhkan akan lebih efektif dan hemat daripada beli tiga baju yang harga satuannya lebih murah tapi nggak berfungsi optimal kan?

5 dari 5 halaman

Jadi, mulai sekarang kalau lihat sesuatu yang dihargai lebih mahal dan berbentuk paket, jangan langsung tergiur. Pertimbangkan dulu apakah kamu benar-benar butuh barang-barang yang ada dalam paket.

Kalau nggak, bukannya hemat, kamu malah jadi boros karena terjebak decoy effect.

Beri Komentar