Silaturahmi Saat Idul Fitri, Ingat 3 Hal Ini untuk Cegah Lonjakan Covid-19 Selama Libur Lebaran

Reporter : Firstyo M.D.
Jumat, 14 Mei 2021 09:40
Silaturahmi Saat Idul Fitri, Ingat 3 Hal Ini untuk Cegah Lonjakan Covid-19 Selama Libur Lebaran
Panduan untuk silaturahmi di tengah pandemi.

Idul Fitri 1442 H akan jadi tahun ke dua yang kita rayakan di tengah situasi pandemi. Kita akan kembali merayakan lebaran dengan berbagai keterbatasan karena penyebaran Covid-19 yang masih belum bisa dikendalikan.

Namun berbeda dengan tahun sebelumnya, di libur lebaran kali ini potensi lonjakan kasus Covid-19 lebih tinggi karena dipicu adanya kerumunan di beberapa titik seperti tempat wisata yang tetap buka.

1 dari 2 halaman

Tiga Hal yang Perlu Diperhatikan

Menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama, sudah jelas bahwa anjuran pemerintah adalah agar masyarakat di rumah saja jika tidak ada hal mendesak, terutama saat libur Lebaran.

Di sisi lain, jika terpaksa berada dalam suatu bentuk kumpulan orang karena sebab apapun, maka setidaknya ada tiga hal yang penting diperhatikan dan sebaiknya dilakukan untuk menjaga keamanan diri, tambah Tjandra.

Pertama, kerumunan orang yang berada di luar ruangan memiliki kemungkinan penularan COVID-19 lebih kecil ketimbang orang-orang yang berkerumun dalam ruangan tertutup.

" World Health Organization (WHO) menyebutnya sebagai open air spaces safer than enclosed spaces. Artinya ada dua hal kalau harus berkumpul, kesatu memang akan jauh lebih baik kalau dilakukan di udara terbuka saja dan kedua kalau terpaksa harus di dalam ruangan maka seharusnya ada ventilasi terbuka dengan udara luar," ujar Tjandra melalui pesan teks, dikutip dari Liputan6.com.

2 dari 2 halaman

Mempersingkat Durasi

Hal kedua yang disarankan Tjandra adalah tetap menjaga jarak sedikitnya 1 meter dengan orang lain di sekitar. Khusus di dalam ruangan, jarak lebih jauh " mungkin" dibutuhkan.

" Yang jelas, WHO menyebutnya sebagai farther away from others safer than close together. Hal ini untuk mencegah penularan kalau barangkali di sekitar kita ada yang batuk, bersin atau berbicara keras," katanya.

Selain mengusahakan perkumpulan dilakukan di ruang terbuka dan pengaturan jarak, hal ketiga yang disampaikan Tjandra adalah mempersingkat durasi kerumunan.

" Lebih pendek waktu seseorang dalam kerumunan maka akan lebih kecil kemungkinan tertular COVID-19 dan kalau berlama-lama maka makin besar kemungkinan penularannya. WHO menyebutnya sebagai shorter time periods with others are safer."

" Ketiga hal di atas tentu harus dijalankan dengan penggunaan masker yang tepat dan baik serta kebiasaan selalu mencuci tangan," tutup Tjandra.

 

Reporter: Ade Nasihudin Al Ansor

Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar