Obesitas Bikin Otak 10 Tahun Lebih Tua dari Usia Sebenarnya, Ini Penjelasannya!

Reporter : Mila
Selasa, 8 Februari 2022 07:57
Obesitas Bikin Otak 10 Tahun Lebih Tua dari Usia Sebenarnya, Ini Penjelasannya!
Kok bisa sih?

Bukan rahasia kalau kelebihan berat badan atau obesitas sangatlah berbahaya untuk kesehatan jangka panjang. Umumnya, kondisi obesitas dikaitkan dengan berbagai komplikasi, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, hingga kanker.

Tapi, selain komplikasi-komplikasi fisik itu, ternyata berbagai penelitian juga menemukan dampak obesitas untuk kesehatan otak. Salah satunya tentang temuan mengenai dampak negatif obesitas untuk usia otak.

1 dari 6 halaman

Penuaan Otak

Ilustrasi Obesitas © Diadona

Menurut sebuah penelitian, obesitas bisa memengaruhi usia otak, yang berarti hilangnya beberapa materi dalam otak lebih cepat dari usia sebenarnya. Sederhananya, penuaan otak terjadi lebih cepat.

Materi putih di dalam otak yang berfungsi untuk memungkinkan komunikasi antara berbagai area otak hilang. Sebenarnya, kondisi ini wajar terjadi sebagai dampak dari proses penuaan. Tapi, bagi orang-orang dengan obesitas, area itu mengalami degradasi 10 tahun lebih awal daripada orang-orang yang punya berat badan normal.

2 dari 6 halaman

Obesitas dan Degradasi Otak

Ilustrasi Wanita Obesitas atau Kegemukan © Diadona

Hasil temuan para peneliti dari Universitas Cambridge, Inggris, adalah, orang dengan berat badan berlebih atau yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) 25 atau lebih tinggi, punya materi putih yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal.

Para penulis mencatat, fakta ini efeknya sangat mirip dengan apa yang akan terjadi dengan penuaan normal, hanya saja ini lebih cepat.

3 dari 6 halaman

Inflamasi

Meski begitu, temuan ini belum sempurna. Oleh karena itu, para peneliti memasukkan risiko kardiovaskular dan cedera otak vaskular yang berhubungan dengan penurunan kognitif.

Mereka mengatakan bahwa inflamasi mungkin memengaruhi penurunan kemampuan kognitif pada pasien obesitas. Hal ini merujuk pada sebuah studi pracetak di Kanada pada 2020 silam. Melibatkan lebih dari 15.000 partisipan, kadar plasma protein C-reaktif (CRP) terlihat lebih tinggi pada mereka yang obesitas.

4 dari 6 halaman

Hipertensi dan Sirkulasi Darah Tidak Lancar

Selain itu, ternyata ada penjelasan lain di balik penurunan kognitif pada obesitas. Salah satunya adalah hipertensi dan aliran darah yang tak memadai ke otak. Kurangnya aliran darah ke otak menyebabkan kerusakan mikroseluler vaskular, sehingga skor kognitif jadi lebih rendah.

5 dari 6 halaman

Pentingnya Gaya Hidup Sehat

Ilustrasi Obesitas © Diadona

Para peneliti mengatakan bahwa strategi mencegah obesitas berkontribusi besar dalam menjaga kesehatan otak jangka panjang. Maka, yang harus kita lakukan adalah menerapkan pola hidup sehat, seperti:

  • Mengonsumsi makanan dan minuman bergizi seimbang.
  • Menghindari konsumsi makanan olahan dan mengandung gula berlebih.
  • Mengonsumsi lemak baik, bukan lemak jahat.
  • Mengonsumsi serat dan makanan dengan indeks glikemik rendah.
  • Rutin berolahraga (75 menit olahraga intensitas berat atau 150 menit olahraga intensitas ringan ke sedang per minggu).

Beri Komentar