© Shutterstock.com
Semakin bertambahnya usia seseorang, banyak perubahan yang akan dialami oleh tubuh, salah satunya kondisi fisik dan organ tubuh. Selain perubahan kulit yang mengalami tanda penuaan, pertambahan usia juga bisa menyebabkan seseorang mengalami penurunan fungsi dari organ tubuh, salah satunya adalah saluran kemih.
Penuurunan fungsi dari saluran kemih tentunya menyebabkan beragam kondisi, seperti sulit menahan buang air kecil. Kesulitan menahan buang air kecil dikenal juga dengan inkontinensia urine yang sangat rentan dialami oleh lansia, khususnya wanita. Lalu, apa penyebabnya? Ini ulasannya.
© Diadona
Inkontinensia urine terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan untuk buang air kecil. Kondisi ini menyebabkan seseorang lebih sering mengompol. Meskipun tidak berbahaya bagi kesehatan, inkontinensia urine yang tidak diatasi dengan baik dapat sebabkan gangguan pada psikologis pengidap inkontinensia urine.
Melansir National Institute on Aging, inkontinensia urine dapat terjadi akibat beberapa penyebab. Infeksi saluran kemih, adanya infeksi pada bagian vagina, dan masalah konstipasi menyebabkan seseorang mengalami kesulitan menahan buang air kecil. Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama seiring pengobatan yang dilakukan dengan tepat.
© Diadona
Namun, ketika inkontinensia urine yang dialami terjadi dalam waktu yang cukup panjang dan akibat usia yang semakin bertambah, hal ini bisa disebabkan oleh faktor lainnya, seperti:
© Diadona
Selain terjadi pada lansia, ada beberapa faktor pemicu lainnya yang menyebabkan seseorang memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami kondisi inkontinensia urine.
Melansir Urology Care Foundation, kebiasaan merokok meningkatkan seseorang mengalami inkontinensia urine. Untuk itu, terapkan gaya hidup yang sehat dan hentikan kebiasaan merokok untuk menghindari berbagai gangguan kesehatan, salah satunya inkontinensia urine.
© Diadona
Selain itu, pola makan, seperti mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein dapat meningkatkan risiko seseorang alami inkontinensia urine. Sebaiknya penuhi kebutuhan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan tubuh agar kondisi ini dapat dihindari. Kelebihan berat badan menjadi salah satu faktor pemicu lainnya dari kondisi inkontinensia urine.
Meskipun tidak berbahaya, jika kamu mengalami beberapa gejala, seperti salah satu tubuh bagian mengalami kondisi lemas, bagian tubuh kesemutan, gangguan berjalan, gangguan berbicara, penglihatan kabur, tidak dapat menahan BAB, dan alami penurunan kesadaran, segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan