© Freepik.com
Baru-baru ini terdapat banyak korban yang mengalami infeksi malware pada komputer atau laptop mereka akibat mengunduh file berbahaya dari link yang diberikan pada sebuah video tutorial di YouTube.
Menurut Timesofindia, kejadian ini terjadi pada bulan November 2022 yang lalu, di mana para pelaku kejahatan siber menyalahgunakan YouTube untuk membagikan konten tutorial yang ilegal.
Dilansir dari laman liputan6.com (14/3), video tutorial yang dibagikan biasanya berisi tips dan cara untuk mengunduh aplikasi seperti Premiere Pro, Photoshop, dan sebagainya secara ilegal.
Menurut TechRadar, peneliti dari Cyble Research Labs bernama Pavan Karthick mengungkapkan bahwa hampir 80 video berasal dari pengguna yang sama, dan isi dari video tersebut adalah tutorial yang membagikan link untuk aplikasi tertentu yang mengandung malware.
Ilustrasi Youtube © unsplash.com/YTCount
Video tutorial yang menyesatkan tersebut tidak hanya menampilkan tangkapan layar tentang langkah-langkah untuk mengunduh aplikasi tersebut, namun juga menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Teknologi AI digunakan oleh para penjahat siber untuk membuat video tutorial mereka semakin meyakinkan bagi para penonton. Dengan teknologi tersebut, mereka dapat menampilkan gambaran realistis dari seseorang untuk memandu para penonton melalui setiap proses tutorial.
Selain menggunakan platform YouTube, para penjahat siber juga memanfaatkan kecerdasan buatan AI yang canggih untuk menipu korban mereka. Menurut CloudSEK, YouTube memiliki lebih dari 2,5 miliar pengguna per bulan, dan video YouTube menjadi media yang ideal untuk menjaring korban.
Untuk memperluas jangkauan mereka, para konten kreator jahat terus berusaha menipu algoritma dengan menggunakan komentar palsu, tag khusus, dan mengoptimalkan SEO agar video mereka direkomendasikan oleh algoritma YouTube.
Ilustrasi Youtube © shutterstock.com/Sutipond Somnam
Penggunaan video yang dihasilkan oleh teknologi AI oleh para penjahat siber semakin meningkat dan YouTube menjadi platform yang nyaman bagi mereka untuk mendistribusikan kejahatan tersebut.
Pavan, seorang peneliti dari Cyble Research Labs, mengatakan bahwa ancaman pencurian informasi semakin berkembang pesat dan menjadi lebih canggih.
Banyak korban telah menjadi mangsa dari malware tersebut, bahkan informasi pribadi yang sangat berharga dicuri dan dijual oleh para penjahat siber untuk dimanfaatkan sebagai kejahatan lainnya.
Oleh karena itu, kita harus menghindari tutorial yang tidak jelas dan mengunduh aplikasi secara ilegal, karena selain melanggar hukum, kita juga bisa terkena malware yang merugikan diri sendiri.
Saat ini, kita harus lebih berhati-hati dan cermat dalam memilih video YouTube yang akan kita tonton. Video dengan jumlah penonton yang banyak dan komentar yang berisi review sebaiknya kita perhatikan lebih jauh, karena bisa saja komentar tersebut palsu dan ditujukan untuk menipu para penonton.
Kisah Aishah Prastowo, Doktor Oxford yang Pilih Jadi Guru di Sleman
Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship
Niatnya Mau Sehat, Tapi 6 Olahraga Ini Justru Bahaya Kalau Tiap Hari
Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Rematik, Biar Sendi Nggak Cepat Nyeri
Amanda Rawles Resmi Lulus dari Macquarie University Sydney
Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship
Kylie Jenner Debut Jadi Penyanyi, Rilis Lagu “Fourth Strike” Bareng Terror Jr
Bella Hadid Kembali ke Runway Setelah Pulih dari Lyme Disease
Setelah Vakum dan Jadi Ibu, Mahalini Siap Kembali dengan Album “Koma”
Amanda Manopo Resmi Menikah dengan Kenny Austin, Momen Haru Kursi Kosong untuk Sang Ibu Jadi Sorotan