© Unsplash.com/Claudia Wolff
Perilaku bunuh diri memang susah sekali untuk dideteksi sejak dini. Sering kali orang yang melakukan bunuh diri tidak memperlihatkan gejala apapun sebelum melakukan aksinya.
Namun, nampaknya mendeteksi seseorang untuk melakukan bunuh diri bukanlah sesuatu yang mustahil. Karena telah ditemukan algoritma mendeteksi perilaku tersebut.
Algoritma tersebut bekerja berdasarkan pemindaian otak mereka. Studi ini dianggap penting untuk menjadi pengembangan diagnosa berbagai gangguan mental.
Dikutip dari The Verge, penelitian ini dilakukan karena untuk mendeteksi seseorang berencana bunuh diri memang sangat mustahil. Dan setiap tahunnya satu juta orang orang meninggal secara di seluruh dunia akibat bunuh diri.
Maka dari itu, harus ada cara yang dilakukan agar perilaku bunuh diri dapat dicegah. Contohnya dengan teknologi algoritma ini.
Ilustrasi Bunuh Diri © RawPixel
Caranya yaitu dengan mengamati aktivitas otak pada dua kelompok orang dewasa. Para ilmuwan pun melakukan pemindaian otak atau MRI lalu mengklasifikasikannya ke dalam kelompok yang memiliki potensi bunuh diri atau tidak.
Metodenya yaitu para relawan disuruh memikirkan berbagai kata yang memiliki relasi dengan bunuh diri. Dari sanalah para ilmuwan memiliki algoritma berbasis pembelajaran mesin yang bisa memprediksi seseorang memiliki keinginan mengakhiri hidupnya atau tidak.
Ilmuwan mengklaim bahwa akurasi dari metode ini yaitu 91 persen untuk orang-orang yang memiliki pemikiran bunuh diri, sedangkan 94 persen untuk mereka yang benar-benar telah mencoba untuk bunuh diri sebelumnya.
Marcel Just merupakan seorang psikolog di Carnegie Mellon University yang melakukan studi ini. Just mengatakan kalau algoritma ini dapat dikembangkankarena ketika kita memikirkan sesuatu, neuron di otak kita akan menyala dengan cara tertentu juga.
Ia mengatakan kalau mendeteksi potensi seseorang untuk melakukan bunuh diri sebenarnya bisa dilakukan, namun karena biayanya yang mahal karena proses pemindaian otak atau MRI tidaklah murah.
Ilustrasi bunuh diri © brightspotcdn.com
Wah semoga saja algoritma satu ini di kemudian hari dapat mendeteksi sesorang untuk melakukan bunuh diri ya, kan bagus tuh bisa dicegah.
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak