Pager © Wikipedia.org / Thiemo Schuff
Zaman sekarang, komunikasi terbilang sangat mudah dan lebih cepat. Apalagi dengan adanya aplikasi WhatsApp yang membuat pengguna lebih dipermudah dan cepat dalam menyampaikan informasi baik secara singkat maupun padat.
Namun, tahukah kamu, dulu ada alat mengirim pesan teks sebelum adanya SMS apalagi WhatsApp. Ya, zaman dulu, pager adalah alat komunikasi untuk menyampaikan pesan berupa teks secara singkat. Seperti apa sih bentuknya?
Pager © xataka.com
Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa versi bagaimana pager muncul. Ada yang menyebutkan bahwa pager muncul pada tahun 1949. Saat itu, radio telekomunikasi dua arah seperti walkie talkie atau telepon diadopsi menjadi alat komunikasi satu arah atau one-way cordless remote telephonic signaling.
Saat itu, penemuan ini banyak digunakan di dunia kedokteran. Pager digunakan para dokter yang sedang bertugas dalam kondisi genting.
Pager © eleconomista.net
Pager memiliki tiga sistem komunikasi. Yang pertama adalah radio panggil numerik. Di dalamnya hanya tersedia urutan angka serta kode untuk memanggil. Tipe ini adalah tipe yang paling sederhana.
Kedua adalah radio panggil Alfanumerik. Hampir mirip dengan tipe pertama, hanya saja Alfanumerik ini punya kelebihan. Kelebihannya adalah tersedianya tempat untuk membuat tulisan serta e-mail untuk mengirimkan pesan.
Yang ketiga adalah radio panggil Alfanumerik dua arah. Tipe yang ketiga ini memungkinkan kamu mengirimkan pesan teks.
Pengiriman pesan dilakukan dengan menggunakan jaringan satelit. Hal ini jadi kelbeihan dibandingkan penggunaan jaringan seluler dengan dasar terrestrial untuk mengirim pesan.
Pager merupakan media penerima pesan portabel. Cara kerjanya berdasarkan prinsip kode sinyal radio pada frekuensi tertentu yang kemudian ditransmisikan melalui suatu provider. Pager numerik satu arah bisa menerima pesan dengan jumlah digit yang terbatas, mirip dengan SMS.
Untuk memakai pager ada caranya sendiri. Kalau mau mengirim pesan via pager, kita harus menghubungi operator pager terlebih dahulu menggunakan telepon rumah. Saat sudah terhubung, operator akan meminta nomor ID dari pager yang akan kita tuju. Setelah itu, kita akan membacakan pesan yang akan kita kirim pada operator. Operator akan mengulangi pesan yang kita sampaikan kemudian mengirimkan pesan kita ke pager tujuan. Mau ngirim satu pesan aja ribetnya bukan main ya. Kalau sekarang mah tinggal ketik langsung kirim.
Untuk mengirm dan menerima pesan, pengguna akan selalu terhubung dengan operator. Untuk tiap pesan yang tampil di layar pager, ada operator yang bertugas untuk mengedit pesannya. Ibaratnya, operator sebagai pihak ketiga dalam menyampaikan pesan.
Saat pesan masuk, sebuah teks akan keluar di layar LCD. Setiap ada pesan masuk akan ada alarm, tanda getar, atau nada dering yang mirip dengan ponsel pada umumnya.
Hayo, siapa nih yang pernah pakai alat ini? Kelihatan banget deh umurnya!
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak