Kenapa sih Colokan di Berbagai Negara Beda-Beda?

Reporter : Yoyok
Selasa, 6 Oktober 2020 07:50
Kenapa sih Colokan di Berbagai Negara Beda-Beda?
Hal ini dikarenakan masalah ego lho

Kamu sering bepergian ke luar negeri? Kalau kamu sudah sering bepergian ke luar negeri, pasti hal pertama yang kamu khawatirkan adalah masalah gadget-gadget yang akan kamu bawa.

Tentu saja bukan gadget apa yang akan dibawa, melainkan bagaimana cara mengisi daya gadget yang dibawa saat di luar negeri. Kenapa? Karena hal ini berkaitan dengan colokan.

Colokan di tiap negara berbeda-beda lho. Tidak semuanya berbentuk dua pin yang sering kita gunakan sekarang. Lalu, kenapa hal ini bisa terjadi ya? Bukannya akan lebih mudah kalau hanya menggunakan satu model colokan saja di semua negara?

1 dari 7 halaman

Muncul di Abad ke-19

Dikutip dari Kok Bisa, hal ini dipengaruhi di zaman Perang Dunia dulu serta ego berbagai negara. Untuk sampai kesana, sebaiknya kita ketahui dulu sejarahnya yuk.

Colokan mulai booming pada abad ke-19 di Amerika Utara dan Eropa. Di tahun 1903, Harvey Hubbel menemukan colokan dua pin yang sekarang masih kita pakai. Seiring berjalannya waktu, muncullah berbagai alat elektronik rumah tangga yang menggunakan colokan dua pin.

Ilustrasi Colokan © Diadona

2 dari 7 halaman

Mengakali Listrik

Namun, karena semakin banyaknya alat elektronik, perbedaan daya yang digunakan ini menimbulkan juga perbedaan tarif listrik. Maka dari itu, di zaman dulu banyak yang sudah mengakali sambungan listrik. Contohnya dengan mencolokkan alat elektronik ke sambungan lampu biaya listrik yang digunakan lebih murah.

Namun, aksi nekat ini tentu saja dapat menimbulkan kecelakaan. Maka dari itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, diciptakanlah colokan dengan variasi tiga pin untuk menetralkan suplai listrik ke tanah.

3 dari 7 halaman

200 Colokan

Colokan yang saat itu merupakan sebuah inovasi baru, membuat banyak orang jadi ingin berkesperimen. Semakin lama, semakin banyak saja bentuk colokan yang muncul dengan promo lebih aman dari yang lainnya.

Untuk mengatasi semakin banyaknya bentuk colokan yang beredar, maka dibentuklah Komite Teknik Elektro Internasional atau IEC. Tugas dari komite ini adalah menetapkan standar colokan yang bisa digunakan untuk seluruh negara. Tetapi, Perang Dunia membuat tugas mereka semakin mustahil.

Setelah perang usai, tahu-tahu berbagai bentuk colokan tersebar di berbagai negara. Sampai hari ini saja, telah muncul 200 macam bentuk colokan yang beda-beda di seluruh dunia.

Ilustrasi Colokan © Diadona

4 dari 7 halaman

Colokan Tipe N

Walaupun begitu, IEC tetap meneruskan proyeknya yaitu menetapkan standar colokan yang bisa digunakan di seluruh dunia. IEC pun menetapkan colokan tipe N sebagai standar colokan internasional. Namun, standar colokan tersebut tidak dihiraukan oleh banyak negara.

Hal ini dikarenakan masing-masing negara telah menetapkan standar daya, tegangan, serta arus listrik. Selain karena hal ini, ego masing-masing negara, dan aneka barang elektronik yang sudah menyebar di pasar juga menjadi faktor IEC kesulitan menentukan colokan yang seragam.

5 dari 7 halaman

Ganti Soket

Lagipula, jika mau disamakan, soket di masing-masing bangunan di banyak negara telah terpasang. Kalau mau disama ratakan bentuk colokannya, tentunya akan semakin membuat pusing.

Kalau soket yang sudah tersambung dengan sistem kelistrikan sebuah gedung mau diganti, otomatis kita harus merombak gedung tersebut bukan? Tentu saja ini memakan biaya yang sangat tidak sedikit.

6 dari 7 halaman

Bentuk-bentuk Colokan

Berikut ini adalah macam-macam model dan bentuk colokan yang sudah digunakan di berbagai negara.

Model Soket di Berbagai Negara © Diadona

Beri Komentar