© Unsplash.com/Mika Baumeister
Baru-baru ini penduduk Indonesia dikejutkan oleh kabar bocornya data. Gak tanggung-tanggung, data penduduk Indonesia yang bocor ada sebanyak 279 juta orang.
Kabar ini datang dari dua akun Twitter yang bernama @ndagels dan @nuicemedia. Dua akun tersebut mengatakan kalau data penduduk Indonesia yang bocor tersebut dijual. Bahkan, ada juga data orang yang telah meninggal.
Pratama Persadha, pakar keamanan siber, menyayangkan kebocoran data tersebut. Walaupun data penduduk Indonesia sudah sejak lama bocor, namun kali ini data tersebut dibagikan secara gratis atau cuma-cuma. Maka dari itu, Pratama mengatakan bahwa data yang bocor tersebut dapat digunakan sebagai alat kejahatan.
Pratama mengatakan bahwa data sampel sebesar 240MB ini berisi nomor identitas kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, alamat email, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), tempat tanggal lahir, jenis kelamin, serta data pribadi lainnya.
" Walaupun didalam file tidak ditemukan data yang sangat sensitif seperti detail kartu kredit, tapi dengan beberapa data pribadi yang ada, maka bagi pelaku penjahat dunia maya sudah cukup bagi untuk menyebabkan kerusakan dan ancaman nyata," ucap Pratama.
Dengan data yang bocor tersebut, pelaku kejahatan dapat melakukan phising atau rekayasa sosial untuk target korbannya.
" Dengan informasi seperti itu, mereka dapat melakukan serangan phising dan rekayasa sosial jauh lebih meyakinkan, melakukan pencurian identitas terhadap orang-orang yang informasinya telah terungkap di forum peretas," lanjutnya.
Ilustrasi Hacker © unsplash.com/Markus Spiske
Kemkominfo pun melakukan investigasi terhadap isu kebocoran data ini. Juru bicara Kemkominfo, Dedy Permadi, menngatakan kalau tim Ditjen Aptika hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan. Namun, hingga saat ini, kabar kebocoran tersebut masih belum bisa disimpulkan.
" Kesimpulan ini diambil setelah dilakukan beberapa tahap pemeriksaan secara hati-hati terhadap data yang beredar," ucap Dedy.
Kemkominfo masih akan terus melakukan penyelidikan secara mendalam. Perkembangan hasil penyelidikan akan disampaikan dalam waktu dekat.
" Kemkominfo meminta agar seluruh penyedia platform digital dan pengelola data pribadi untuk semakin meningkatkan upaya menjaga keamanan data pribadi yang dikelola dengan mentaati ketentuan perlindungan data pribadi serta memastikan keamanan sistem operasi," lanjut Dedy.
Isu yang bereda mengatakan bahwa kebocoran 279 data penduduk Indonesia tersebvut berasal dari BPJS Kesehatan. Kepala Humas BPJS Kesehatan, M. Iqbal Ma'ruf, mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah data yang bocor tersebut berasal dari sistemnya.
" Saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan," ucap Iqbal.
Ilustrasi Hacker © Shutterstock
Wah gawat banget nih ya data sebanyak itu bisa bocor dengan mudahnya.
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak