© Shutterstock.com
Sejumlah ibu biasanya lebih memilih untuk memandikan bayinya yang masih kecil dengan air hangat. Alaasannya agar anak tidak kedinginan, lebih merasa nyaman, tidak rewel saat mandi dan yang lainnya.
Memandikan air dengan air dingin memang masih menjadi perdebatan di kalangan sejumlah ibu. Ada yang mengatakan lebih bagus memandikan bayi dengan air hangat dan ada pula yang lebih mengutamakan memandikan si kecil dengan air dingin.
Menurut Ns Siti Lestari, M.Kep Sp.Kep.An, dosen STIKES Telogorejo Semarang, meski air hangat dipercaya punya manfaat tetapi penggunaannya yang terus-menerus pada bayi bisa menimbulkan terbukanya pori-pori sehingga akan makin besar dan bisa menyebabkan kulit bayi jadi kering dan mudah mengalami iritasi.
Dokter De Moullia yaitu spesialis anak asal Perancis juga berpendapat kalau paparan air hangat pada bayi ini bisa menyebabkan epidermis (lapisan kulit yang terluar) terkikis hingga jadi menipis. Hal ini pun akan menyebabkan anak mengalami masalah kulit kalau tidak diatasi secara tepat.
ilustrasi bayi mandi © Shutterstock.com
Siti Lestari mengatakan bahwa air dingin ini tidak berbahaya untuk bayi asal si anak dalam kondisi yang kuat dan juga sehat. Bayi dikatakan sehat dan kuat bila lahir di usia kehamilan 37-39 minggu dan juga beratnya minimal 2,5 kilogram serta lahir tanpa komplikasi apa pun.
Bayi yang kuat dan sehat ini punya kulit yang lebih tebal dibandingkan anak yang lahir prematur sehingga ia pun lebih mudah beradaptasi dengan suhu lingkungan. Yang perlu diperhatikan saat memandikan bayi yaitu menjaga suhu lingkungan dengan menutup pintu dan jendela serta mandi tak terlalu lama hanya 10-15 menit.
Dikutip dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh pakar kesehatan anak yaitu Prof Dr Rulina Suradi dan Yeni Rustina PhD, memandikan bayi yang sehat dan kuat dengan air dingin punya sejumlah manfaat.
ilustrasi bayi mandi © babycenter.ca
Beberapa manfaat itu yaitu meningkatkan jumlah sel darah putih yang berperan untuk sistem imun, bisa mereduksi stres dengan merangsang produksi hormon nor-adrenalin dan juga beta-endorfin yang bisa membuat tubuh si kecil jadi lebih segar, dan juga bisa membuat anak memproduksi panas yang lebih banyak guna menyeimbangkan temperatur tubuh yang dapat memicu metabolisme limpa untuk bekerja lebih optimal lagi dalam melawan bakteri.
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak