Lama di Depan Layar Saat Kelas Online Tingkatkan Risiko Mata Rabun pada Anak

Reporter : Audila Rima Ndani
Minggu, 21 Maret 2021 07:37
Lama di Depan Layar Saat Kelas Online Tingkatkan Risiko Mata Rabun pada Anak
Yuk, temukan cara meminimalisir hal ini!

Masa pandemi wabah COVID-19 membuat kegiatan sekolah secara tatap muka nggak bisa dilakukan. Hal ini karena kita harus tetap melakukan physical distancing untuk mencegah penyebaran virus.

Tapi meski harus tetap berada di rumah, kegiatan sekolah nggak bisa dihentikan terlalu lama. Melakukan kegiatan sekolah secara online akhirnya menjadi satu-satunya cara untuk tetap memberikan pendidikan pada anak.

Di sisi lain, keberadaan kelas online ini memberikan banyak dampak bagi kehidupan anak. Bahkan hal ini bisa memengaruhi kondisi kesehatan mata mereka.

Setiap hari anak menghabiskan waktu mereka untuk menjalani kelas online dengan menatap layar gadget mereka dalam waktu yang nggak sebentar. Kegiatan ini bisa memicu risiko mata rabun pada anak.

1 dari 4 halaman

ilustrasi anak belajar © Diadona

Dilansir dari Times of India, seorang dokter mata di India bernama dr. Rushad Shroff menjelaskan bahwa nggak hanya anak-anak tapi orang dewasa bahkan juga banyak yang mengalami masalah mata pada kondisi ini. Banyak yang melaporkan bahwa mereka mengalami mata berair, kemerahan dan iritasi selama pandemi.

Sementara itu, terjadi peningkatan masalan miopi pada anak-anak. Hal itu disebabkan oleh kurangnya paparan sinar matahari yang membuat banyak anak mengalami kelainan refraksi.

2 dari 4 halaman

ilustrasi anak belajar © Diadona

Bicara soal dampak buruk dari peningkatan waktu penggunaan gadget pada mata, dr. Rushad memberikan saran pada orang tua untuk menghadapi kondisi ini.

" Anak-anak yang menghadiri kelas online jelas tidak dapat melarikan diri, tetapi ada hal-hal tertentu yang dapat dilakukan orang tua untuk meminimalkan bahaya. Mereka perlu memahami bahwa layar yang lebih kecil dan lebih terang itu buruk. Mereka harus membuat anak-anak duduk di ruangan yang terang, sebaiknya dengan desktop atau laptop."

dr. Rushad juga menyarankan agar orang tua nggak memberikan gadget pada anak di bawah usia 2 tahun. Ketergantungan pada gadget di usia dini bisa menyebabkan anak terlambat bicara.

3 dari 4 halaman

ilustrasi anak belajar © Diadona

Penggunaan gadget cenderung mengurangi rentang perhatian dan pola bersosialisasi mereka. Makanya mending nggak usah sama sekali mengenalkan gadget pada anak di usia dini ya, Moms!

Menurut dr. Rushad, cahaya adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Kita harus memastikan agar mendapat penerangan yang tepat saat menggunakan gadget.

4 dari 4 halaman

Layar monitor juga seharusnya nggak diatur dengan cahaya yang terlalu terang dan harus sedang. Kita juga harus menggunakan filter cahaya biru untuk mencegah kerusakan pada mata.

Selain itu, sangat penting untuk mengikuti aturan 20-20-20, di mana setiap 20 menit kita mengambil jeda 20 detik dan melihat sejauh 20 kaki selama 20 detik. Seharusnya anak-anak dan orang dewasa nggak boleh terpapar layar gadget selama lebih dari 2,5 jam, jadi penting untuk mengistirahatkan mata dengan aturan tersebut.

Semoga informasi ini bisa membantu ya, Moms!

 

Beri Komentar