© Pixabay.com
Tantrum adalah kondisi yang cukup sering terjadi pada anak-anak. Biasanya hal ini disebabkan oleh ledakan emosi dan ditandai dengan menangis, marah, hingga menjerit.
Kondisi ini seringkali bikin orang tua kebingungan dan panik. Biasanya anak akan terus menangis dan nggak bisa langsung tenang untuk menjelaskan apa yang mereka inginkan.
Pada akhirnya orang tua pun jadi pusing dibuatnya. Apalagi jika anak mengalami tantrum di tempat umum.
Kita tentu berharap mereka bisa segera tenang dan nggak menjadi pusat perhatian orang di sekitar. Tapi sebenarnya kenapa sih anak nggak bisa langsung tenang saat tantrum?
Ilustrasi Anak Nangis © https://unsplash.com/@arwanod
Dilansir dari Bright Side, salah satu alasan yang menyebabkan anak nggak bisa langsung tenang saat tantrum adalah karena mereka nggak bisa melakukannya. Bagian otak anak yang sedang tumbuh masih belum mampu melakukan hal itu.
Cara kerja otak kita secara kasar dapat dibagi menjadi aspek emosional dan rasional. Aspek emosional lebih primitif dan instingtual.
Aspek rasional membantu kita merencanakan, berpikir sebelum bertindak, membuat keputusan moral, dan melihat sesuatu dari perspektif lain. Selama tantrum, bagian emosional dan impulsif mengambil alih diri anak.
Kondisi ini membuat bagian rasional dan logis kesulitan untuk menyeimbangkannya. Otak anak yang masih dalam tahap perkembangan sulit mencoba melihat sesuatu dari sudut pandang lain.
Ilustrasi Anak Nangis © https://www.shutterstock.com/g/PRImageFactory
Apalagi untuk menenangkan diri sendiri. Bagian rasional pada dasarnya tertutup selama anak tantrum, makanya sulit untuk mengajak anak menggunakan nalar saat hal itu terjadi.
Selain itu, biasanya anak punya alasan sendiri saat mengalami tantrum. Umumnya mereka tantrum karena nggak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Hal ini kemudian membuat emosi mengambil alih diri mereka. Untuk anak-anak usia 1 hingga 2 tahun, tantrum akan terasa lebih sulit untuk diatasi.
Pada usia tersebut, anak biasanya belum bisa berkomunikasi dengan jelas. Sehingga mereka sering nggak bisa memberi tahu apa yang sebenarnya mereka butuhkan.
Sementara pada balita dengan usia yang lebih tua, biasanya mereka sebenarnya tahu apa yang mereka inginkan dan tahu cara mengungkapkannya. Namun saat dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka nggak bisa mendapatkannya, kebanyakan akan merasa kesal dan ingin menunjukkan kekuatan mereka dengan mengamuk.
Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran kamu ya!
Bikin Kagum, Mahasiswa ITB ini Lulus Cumlaude Berkat Ciptakan Gitar Rotan Sendiri
Sarah Menzel Rayakan Wisuda di Inggris, Tampil Anggun dengan Kebaya Putih
8 Ide Tebak-Tebakan Seru untuk Menguatkan Bonding Keluarga
Sosok Rama Duwaji, Seniman Gen Z Beragama Islam yang Jadi Calon First Lady New York
Cinta Laura Bikin Gempar Runway JFW 2026 dengan Gaun Emas Menawan Rancangan Ivan Gunawan

Sosok Rama Duwaji, Seniman Gen Z Beragama Islam yang Jadi Calon First Lady New York

Lisa BLACKPINK Curi Perhatian Jadi Penari Emas Jibaro saat Halloween


Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia