© Freepik.com
Mengajarkan anak disiplin memang menjadi salah satu tantangan terbesar bagi orang tua. Kita berada di situasi di mana kita harus bertindak tegas, namun juga memastikan agar nggak terlalu keras agar anak nggak mengalami trauma.
Sementara itu, kenyataannya banyak orang tua yang masih belum sadar saat melakukan tindakan yang terlalu keras pada anak. Berkedok ingin membuat anak menjadi disiplin, banyak orang tua yang justru melakukan hukuman fisik pada anak.
Padahal hal itu bisa merusak kesehatan mental anak. Dilansir dari Bright Side, hukuman fisik menyebabkan banyak kerugian bagi anak secara fisik maupun mental. Menurut survei yang menunjukkan bahwa 67% orang tua masih memukul anak mereka.
Ilustrasi anak sedih © verywellhealth.com
Kekerasan fisik dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Bentuk hukuman yang paling jelas adalah memukul anak dengan tangan atau benda seperti ikat pinggang atau tongkat.
Sementara itu, jenis kekerasan fisik lainnya adalah termasuk menjambak rambut, menjewer telinga, atau memaksa anak untuk tetap dalam posisi yang nggak nyaman. Aktivitas yang dilakukan dengan memaksa dan menekan anak merupakan bagian dari tindakan kekerasan dan pelecehan pada anak.
Ilustrasi anak sedih © humankinetics.me
Tapi nggak hanya itu saja, pelecehan pada anak juga bisa terjadi secara non fisik. Hal itu termasuk mengancam, mempermalukan, meremehkan, menakut-nakuti, dan berteriak pada anak.
Meski mungkin nggak meninggalkan luka yang terlihat, pelecehan verbal nggak kalah berbahaya bagi anak. Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa anak-anak yang mengalami pelecehan verbal sebelum usia 13 tahun lebih cenderung mengalami gejala depresi di kemudian hari.
Ilustrasi anak sedih © Shutterstock/Mama Belle and the kids
Hukuman fisik tentu melanggar hak asasi anak sebagai manusia. Bentuk hukuman fisik yang dianggap ringan sekalipun berisiko besar meningkat ke hal yang lebih berat karena orang tua yang marah terkadang nggak bisa mengendalikan diri.
Akhirnya kesehatan mental anak yang dikorbankan. Konsekuensi ini bahkan bisa mengikuti anak hingga mereka dewasa.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa hukuman fisik berpengaruh drastis terhadap kesehatan mental anak. Hal ini bisa menimbulkan kecemasan, depresi, harga diri rendah, ketidakstabilan emosi, dan berbagai gangguan perilaku.
Makanya sebaiknya usahakan untuk selalu mengontrol emosi dan jangan sampai merusak kesehatan mental anak ya, Moms!
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak