5 Tanda Guru Toxic yang Tidak Baik untuk Kesehatan Mental Anak di Sekolah

Reporter : Kurnia
Kamis, 16 September 2021 09:42
5 Tanda Guru Toxic yang Tidak Baik untuk Kesehatan Mental Anak di Sekolah
Moms wajib tahu lho, kenali ciri-cirinya yuk

Memberikan kepercayaan penuh kepada guru anak-anak di sekolah apakah itu adalah keputusan yang tepat?

Sebagaian orang tua pasti memberikan jawaban ya. Namun tidak sedikit juga orang tua yang menyangkalnya. Kenapa demikian?

Seperti diketahui, tidak semua tenaga pengajar bisa memberikan kinerja yang terbaik secara professional. Bahkan Moms juga tahu jika banyak anak di sekolah yang mendapatkan pengalaman buruk karena guru toxic.

1 dari 6 halaman

Lingkungan sekolah yang buruk dan guru beracun akan mempengaruhi kesehatan mental anak. Tak sedikit anak yang justru enggan untuk belajar ke sekolah karena guru dan teman-temannya memberikan pengalaman menakutkan.

Jika demikian, bagaimana Moms bisa tahu apabila guru ana-anak di sekolah memiliki pengaruh yang buruk untuk buah hati?

Dilansir dari toxicties.com, berikut adalah tanda-tanda tentang guru toxic yang bisa perlu Moms catat untuk kepentingan masa depan buah hati tercinta.

2 dari 6 halaman

Guru yang menyalahkan orang tua

Ilustrasi anak sekolah © Diadona

Pernahkah Moms disalahkan oleh guru anak-anak di sekolah? Seberapa sering mereka menyalahkan Moms sebagai orang tua?

Saaat anak-anak memiliki guru yang tidak baik, mereka akan lebih sering menyalahkan Moms sebagai orang tua karena kesalahan anak-anak di sekolahnya.

Jika guru mulai menjelek-jelekkan nilai anak, menilai perilaku buruk anak sambil mengatakan jika Moms adalah penyebab itu terjadi. Maka sebaiknya Moms mulai khawatir. Guru yang baik akan bekerja sama dengan orang tua siswa dan menyelesaikan masalah sebaik dan sesegera mungkin.

Guru yang baik akan mengajak Moms untuk bekerja sama dibandingkan menyalahkan orang tua siswa dan justru membuat masalah menjadi lebih panjang.

3 dari 6 halaman

Guru yang tidak mau memperbaiki diri

Ilustrasi Guru Honorer © Diadona

Guru bukanlah manusia yang 100 persen sempurna. Bukan hal yang tidak mungkin jika tenaga pendidik di sekolah melakukan kesalahan, sekalipun itu kecil. Guru yang selalu mengajarkan murid-muridnya dengan metode lama tanpa mau berbenah diri adalah contoh tenaga pendidik yang kurang baik.

Sebagai tenaga pendidik, guru sebaiknya bisa menerima kritikan, hal-hal baru, metode belajar dan mengajar baru untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang terbaik. Teknologi yang terus berkembang dan siswa yang terus menggeser generasi sebaiknya menjadi tombak untuk guru bisa mengikuti arus perkembangan motode belajar tersebut.

Guru toxic yang tidak baik justru hanya akan fokus pada diri mereka sendiri tanpa memikirkan siswa-siswinya di sekolah. Mereka tidak akan peduli dengan apapun yang berususan dengan perkembangan siswa dan metode ajarnya.

Jadi, Moms bisa menandai hal ini karena guru adalah sosok yang memiliki peran penting dalam membentuk masa depan anak-anak. Pastikan anak-anak mendapatkn lingkungan kompetitif yang baik ya, Moms.

4 dari 6 halaman

Guru yang tidak percaya pada siswanya

ilustrasi ibu dan anak © Diadona

Kekecewaaa mengacu pada perasaan kecewa yang muncul karena sesuatu yang diinginkan terjadi tidak sesuai harapan.

Jika guru bertindak seolah-olah mereka sedang kecewa terhadap anak Moms, itu adalah salah satu tanda jika mereka menunjukkan perilaku beracun. Saat seorang guru tidak memiliki keyakinan terhadap kemampuan siswanya untuk menjadi anak yang pintar dan sukses, anak-anak akan merasakannya lho.

Hal-hal yang demikian akan mempengaruhi mental anak hingga jangka panjang. Akibatnya, anak-anak Moms mungkin menjadi tidak percaya diri dan mereka akan gagal di sekolah bahkan di kehidupan yang akan datang.

Guru yang seperti ini  biasanya tidak akan pernah memberikan pujian, sebaliknya mereka justru akan terus memberikan kritikan kepada anak-anak di setiap kesalahannya. Bahkan kesalahan kecil sekalapun.

5 dari 6 halaman

Guru yang kasar

Ilustrasi anak sekolah © Diadona

Kekerasan terhadap anak tidak hanya terjadi di rumah karena orang tua. Lingkungan sekolah juga memiliki kemungkinan itu lho, Moms.

Bahkan tidak sedikit kasus yang menyeret tenaga pendidik karena menyalahgunakan status mereka. Saat anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di sekolah, bukan hal yang tidak mungkin jika guru bisa melakukan kekerasan terhadap buah hati.

Guru yang temperamental bisa saja melakukan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang tua sebelumnya. Bahkan penelitian terbaru menunjukkan jika kekerasan pada siswa di sekolah tengah menjadi masalah yang sedang hangat diperbincangkan.

Guru bisa saja menjadi penganggu anak-anak yang kemudian mengitimidasi buah hati, baik di sekolah secara umum atau bahkan secara pribadi.

6 dari 6 halaman

Lantas bagaimana Moms bisa membantu anak-anak untuk menghadapi guru toxic yang menganggu di sekolah?

ilustrasi ibu dan anak © Diadona

Pertama-tama, Moms perlu menekankan jika guru adalah manusia pada umumnya. Guru bukanlah mahluk sempurna yang tidak bisa melakukan keselahan apapun.

Apabila secara spesifik guru anak-anak telah menunjukkan hal tersebut, pastikan Moms segera bertindak tegas dan memastikan anak-anak tidak mendapatkan tekanan mental jangka panjang. Dan jika hal itu terjadi, maka Moms harus mendukung anak, menghindari berbicara hal negative tentang guru, segera berbicara dengan guru, dan lebih memperhatikan anak-anak.

Beri Komentar