© Nyt.com
Bagi banyak orang, rebahan mungkin jadi salah satu kegiatan yang menyenangkan ya. Bagaimana jika kegiatan yang dianggap menyenangkan ini juga bisa menghasilkan uang. Memang bisa?
Bisa dong, baru-baru ini sebuah universitas di Jerman menawarkan "hadiah kemalasan" bagi mereka yang berkomitmen serius buat nggak melakukan apa-apa. Nggak tanggung-tanggung lho, universitas ini bakal memberikan hadiah sebesar puluhan juta!
Ilutrasi Malas di Jam Kerja © www.dream.co.id
Melansir dari The Guardian, hibah ini diberikan oleh University of Fine Arts di Hamburg dalam rangka penelitian yang mereka lakukan. Nantinya, tiga orang yang terlibat akan dibayar sebesar €1.600 atau setara Rp. 27 juta.
Sayangnya, kesempatan menggiurkan ini hanya bisa diikuti oleh warga Jerman saja guys. Para pelamar ini juga bisa bebas memilih kemalasan seperti apa yang mereka inginkan, rebahan juga bisa jadi salah satunya.
Nah, nantinya dewan juri akan memilih tiga kemalasan atau " ketidakaktifan" yang terbaik dan relevan.
Dalam formulir pendaftaran, juga hanya ada empat pertanyaan: Apa yang nggak ingin kamu lakukan? Berapa lama kamu nggak ingin melakukannya? Mengapa penting untuk nggak melakukan hal ini secara khusus? dan mengapa kamu orang yang tepat untuk nggak melakukannya?
“ Tidak melakukan apa-apa tidaklah mudah,” kata Friedrich von Borries, seorang arsitek dan ahli teori desain yang merancang program unik ini.
“ Bika kamu mengatakan kamu nggak akan pindah selama seminggu, itu mengesankan. Jika kamu melamar kamu nggak akan bergerak atau berpikir, itu mungkin lebih baik," sambungnya.
Tidur dengan Kipas Angin © shutterstock
Von Borries sendiri mengatakan bila program yang dirancangnya ini bukanlah sebuah lelucon, tapi eksperimen dengan niat yang serius. Hibah berupa uang ini akan diberikan setelah peserta selesai menyampaikan " laporan pengalaman" mereka tentang kegiatan yang mereka lakukan.
Menariknya, para pelamar bebas menentukan lamanya kemalasan mereka sendiri.
" Bila kamu mengatakan kamu nggak akan tidur, maka kamu hanya bisa melakukannya untuk beberapa hari,” kata Von Borries.
“ Tapi bila kamu mengatakan kamu nggak akan berbelanja maka itu adalah sesuatu yang bisa kamu pertahankan lebih lama," sambungnya memberikan contoh.
Semua lamaran nantinya akan menjadi bagian dari pameran bernama The School of Inconsequentiality: Towards A Better Life, yang dibuka di universitas Hamburg pada bulan November.
Lamaran ini akan disusun di sekitar pertanyaan: " Apa yang bisa saya hindari sehingga hidup saya memiliki lebih sedikit konsekuensi negatif pada kehidupan orang lain?"
Menarik banget ya idenya. Gimana kalau menurut kamu?
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak