Sakit di Hari Pernikahan, Pengantin Pria Lakukan Ijab Kabul dengan Infus dan Kursi Roda

Diunggah oleh Fifi Lesmana melalui akun TikTok pribadinya pada Jumat (17/9), video langsung viral itu menjelaskan saat-saat prosesi akad nikahnya yang dipenuhi dengan suasana hari. Dijelaskan, prosesi pernikahan itu digelar pada Februari 2020 lalu di Seran, Banten.

Melalui video singkat itu, Fifi menjelaskan jika sang suami, yakni pengantin pria tengah tidak sehat dan harus menjalani perawatan. Karena tidak dapat diundur, pernikahan pun tetap dilakukan meski pengantin pria tampak sangat lemas di momen bahagianya.

© Diadona

Terlihat dengan jelas, infus dan aliran darah dalam selang tetap menempel di tangan kanannya saat lakukan Ijab Kabul.

© Diadona

Dalam keadaan sakit, pengantin pria tetap kuat menjalankan prosesi akad nikah. Tampak Fifi yang berada di sebelah suaminya menangis saat pengantin pria mengucapkan janji sucinya di depan penghulu dan para saksi.

© Diadona

Fifi sebagai pengantin perempuan pun tak kuasa menahan air mata melihat kondisi suaminya sangat memprihatinkan. Apalagi wajah sang suami saat itu terlihat pucat, mata bengkak, dan kondisi tubuh tampak sangat lemah selama proses akad nikah berlangsung di sebuah masjid di Serang.

© Diadona

Dalam video yang beredar, seseorang harus membawakan infus agar calon suaminya bisa kuat mengikuti rangkaian prosesi akad nikah mereka. Tak bisa dimungkiri, Fifi yang tidak tega melihat kondisi suaminya pun menangis tersedu melihat kondisi pengantin pria.

© Diadona

Tidak hanya itu, Fifi juga memperlihatkan foto sang suami yang harus duduk di kursi roda lantaran tidak sanggup berdiri hingga berjalan terlalu lama. Bahkan, seorang lelaki yang mendorong kursi roda tampak turut menahan air matanya.

© Diadona

© Diadona

Unggahan video yang langsung viral itu pun langsung dipenuhi komentar dan banjir doa. Tak sedikit warganet yang mendoakan agar pengantin pria segera diberikan kesehatan. Sebagian juga menyematkan tangisan online mereka karena ikut terharu melihat momen menyedihkan yang seharusnya penuh kebahagiaan itu.