Punya Ayah Seorang pelawak, Rizky Febian Akui Sempat Dibully Sampai Merasa Malu

Reporter : Firstyo M.D.
Jumat, 22 Januari 2021 21:37

Terlepas dari pamor Sule, Rizky Febian rupanya sempat merasa malu dengan pekerjaan sang ayah.

Rizky Febian kini telah dikenal sebagai musisi yang handal. Tak hanya mahir bernyanyi, Iky, sapaan akrabnya, juga hampir selalu menciptakan sendiri lagu yang ia nyanyikan.

Iky sempat berada di bawah bayang-bayang sang ayah, Sule, yang lebih dulu terjun ke dunia hiburan lewat jalur komedi. Tergolong sebagai komedian papan atas, namun latar belakang sang ayah sebagai pelawak ternyata sempat membuat Iky malu dan di-bully.

"Yah dicengin, diapain, gitu," tutur Iky menceritakan pengalaman masa kecilnya dalam obrolan bersama Maia Estianty.

1 dari 3 halaman

Dibully Saat SMP

Bully-an tersebut dialami oleh Iky ketika karir sang ayah sedang berada di atas, yakni saat dirinya masih duduk di bangku SMP. Ketika itu, Iky bahkan sempat merasa malu dengan pekerjaan sang ayah.

" Waktu kecil merasa kenapa ya bapak gue diketawain banyak orang. Kadang mikir kayak malu gitu," ujar Iky.

" Kenapa bapak gue segini amat," imbuhnya.

2 dari 3 halaman

Ayah Jadi Inspirasi

Rasa malu nyatanya luntur seiring dengan beranjak dewasanya seorang Rizky Febian. Iky menyebut rasa malu itu berangsur-angsur berubah menjadi rasa bangga. Ia bahkan mengaku bahwa sosok Sule adalah inspirasi utama baginya dalam berkarya.

"Sampai detik ini aku akhirnya merasa orang yang menginspirasi selama hidup ya ayah, karena ayah orang pertama di keluarga aku yang terjun ke dunia entertainment," ungkap Iky.

View this post on Instagram
A post shared by ???????? ????????????????? ???????????? (@rizkyfbian)

3 dari 3 halaman

Puji Kegigihan Sang Ayah

Pengaruh sang ayah sangat kuat bagi kemajuan karir Iky, terutama dari sisi etos kerja. Iky mengaku sangat salut dengan kerja keras sang ayah untuk berada di titik seperti sekarang ini.

" Aku lihat kegigihan ayah, disiplin. Proses untuk mencapai dia yang sekarang itu bukan hal yang gampang," ujar Iky.

" Di luar sana belum tentu ada yang sanggup mengerjakan pekerjaan seperti ayah. Harus buat komedi spontan, di depan banyak orang harus menghibur, kan itu sulit banget."