Ngeri, Baterai Jam Kecil Ini Nyangkut di Hidung Bocah 4 Tahun!

Beberapa jam kemudian, Aura pun menangis dan mengatakan pada ibunya bila hidungnya sakit. Atirah pun segera bergegas melihat hidung anaknya dengan menggunakan lampu flash handphone, namun dia nggak melihat benda asing apapun melainkan hanya ingus.

" Dia terus mengorek (hidung) dan menangis mengatakan jika ia sakit. Ingus mulai keluar di sebelah hidung kirinya. Mama memaksa melihat hidungnya dengan lampu hp, tapi tak ada benda apa-apa melainkan cuma ingus dia yang keluar," kata sang ibu.

Merasa tak ada apa-apa, sang ibu nggak merasa curiga. Namun, jam tujuh malam lebih, badan bocah perempuan ini mulai mengalami demam dan sang anak mengatakan kedinginan. Kemudian, baru saat itu hidung Aura mulai mengeluarkan ingus yang bercampur dengan cairan warna hitam.

Mengalami deman

© Diadona

Selain cairan warna hitam, sang ibu juga melihat darah beku di hidung anaknya. Semakin malam, keadaan Aura tak kunjung membaik dan malah semakin parah.

" Mama ingat darah beku mungkin karena ia mengorek hidungnya terlalu dalam. Jam 11 lebih semakin banyak cairan hitam. Mama cium tapi tak berbau apa-apa," kata Atirah.

Badan bocah kecil ini semakin demam dan ia tak bisa tidur. Tapi setelah ayahnya memberinya obat, ia bisa tidur sejenak meski nggak nyenyak.

Ditemukan baterai di hidung sang anak

Barulah keesokan paginya Atirah membawa sang putri ke rumah sakit karena masih saja melihat cairan hitam keluar dari hidungnya yang membuatnya khawatir. Ia sempat mencium cairan itu, tapi tak berbau apa-apa. Namun berbeda dengan sang anak bungsunya yang mencium bau mirip rokok dari cairan itu.

Awalnya, orang tua Aura membawanya ke klinik. Namun karena suhu tubuhnya yang tinggi, klinik tersebut menolak dan keduanya membawa Aura ke Rumah Sakit Serdang, Malaysia.

Dokter pun akhirnya melakukan rongten dan mendapati bahwa di hidung bocah kecil itu ada sebuah baterai jam kecil. Tentu saja, hal ini membuat kaget Atirah dan sang suami.

Dalam Pemulihan

© Diadona

Akhirnya, dokter terpaksa mengeluarkan benda dari hidung sang bocah menggunakan kawat dan besi.

" Kakak (Aura) terus menangis. bayankan saja kita tes COVID-19 saja sudah sakit. Dokter mengoreknya dengan kawat dan besi. Mama cuma mampu berdoa saja saat itu," kata sang ibu.

Dokter mengatakan jika baterai jam itu sangat berbahaya karena dia bersifat korosif. Untungnya, keadaan Aura sekarang sudah cukup membaik meski masih dalam tahap pemulihan. 

Semoga apa yang terjadi dengan Aura bisa menjadi pelajaran bagi semua orang tua ya dan untuk Aura, semoga lekas sembuh.