© Kompas.com / Zakarias Demon Daton
Guru adalah orang yang begitu mulia. Ia bekerja tak semata-mata untuk dirinya sendiri, tapi demi anak-anak yang ia didik, demi kecerdasan bangsa. Makanya, nggak heran jika ada sebutan 'Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa'. Kalian ada yang seorang guru di sini?
Sebagai contoh adalah guru di Samarinda, Kalimantan Timur ini. Namanya adalah Bu Berta Bua'dera. Melansir dari Kompas.com, pukul 03.30 WITA, Bu Berta sudah bangun untuk menyiapkan makanan sarapan untuk ke sekolah dan juga bekal makan siangnya.
Ia pun mandi dan sekitar pukul 04.30 Wita, Bu Berta sudah meninggalkan rumah. Sementara sang suami, Yusuf, belum bangun jam segitu. Paling pukul 06.00 Wita.
Bu Berta berangkat pagi-pagi sekali karena ia harus berjalan menyusuri hutan untuk pergi ke sekolah. Jaraknya pun tak dekat, cukup jauh. Sekitar 5 km, Bu Berta harus berjalan sendiri di dalam kesunyian hutan lebat.
" Setiap hari saya begini, jalan kaki lima kilo menuju sekolah bawa bekal," ungkap Berta.
Bu Berta setiap hari harus menaiki dan menuruni lembah. Setiap hari pula ia melewati jalan setapak di kebun, dan rumah-rumah kayu milik para petani. Bu Berta harus benar-benar hati, karena bisa-bisa ia jatuh. Belum lagi dengan hewan buas di tengah perjalanan, misalnya saja ular Kobra.
" Monyet paling sering ketemu. Orangutan dan ular jarang-jarang, tapi ular di sini rata-rata berbahaya, ular kobra. Tapi syukur sejauh ini saya aman saja."
Bu Berta mengajar 3 kelas, yaitu kelas I, II, dan tiga. Sementara kelas lainnya diajarkan oleh Herpina (27). Di sekolahnya, ya hanya ada mereka berdua yang mengajar, sementara terdapat 17 murid.
Bangunan sekolahnya pun auh dari kesan layak. Seng atapnya penuh karat, keramik dan pondasi gedung banyak yang retak. Padahal, bangunan ini adalah satu-satunya bangunan beton di kampung tersebut selama 25 tahun, namanya adalah SD Fillial.
Pada tahun 2017, ada seorang warga yang berbaik hati. Ia menawarkan Bu Berta dan suaminya untuk tinggal di pondok yang tak jauh dari sekolah, agar tak perlu jalan kaki jauh sekali.
" Dia kasian lihat saya jalan kaki," ungkap Berta.
Ya, meskipun masih terbilang jauh, yaitu masih satu kilo lebih, tapi itu masih lebih baik daripada harus berjalan kaki sejauh 5 kilo.
Perjalanannya menjadi seorang guru pun tidaklah sebentar. Ia sudah mengajar 11 tahu, dimulai pada tahun 2009 dengan gaji pertamanya sebesar Rp 150.000. Kini, gajinya sebagai guru honorer pun sebesar Rp 1.000.000
Wah, besar sekali ya perjuangan seorang guru bernama Bu Berta ini. Semoga segala ilmu yang disampaikannya berkah dan berguna untuk bangsa dan negara. Aamiin
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan