Kisah Haru Tenaga Medis, Meninggal Dunia setelah Selamatkan Pasien Corona Tanpa Gunakan Masker N95

Reporter : Devi Puspitasari
Senin, 11 Mei 2020 17:30
Kisah Haru Tenaga Medis, Meninggal Dunia setelah Selamatkan Pasien Corona Tanpa Gunakan Masker N95
Jasamu kan selalu terkenang.

Sebagai garda terdepan, para tenaga medis dituntut untuk selalu siap sedia bila ada pasien yang membutuhkan. Tak sedikit juga dari mereka yang sampai mengorbankan dirinya demi menyelamatkan nyawa orang lain. Hal inilah yang juga dilakukan oleh seorang tenaga medis yang bernama Celia Marcos.

Melansir dari thesun.co.uk (11/5/2020), Marcos yang menyelamatkan seorang pasien corona, meninggal dua minggu kemudian karena virus yang sama. Hal ini bermula saat dirinya menyelamatkan nyawa seorang pasien corona yang tak bernapas di tengah shift jaganya.

1 dari 4 halaman

Selamatkan Nyawa Pasien Corona

Saat itu, perawat berusia 61 tahun ini hanya memakai masker bedah yang tipis. Sebenarnya, ia ingin mengambil masker N95 sebelum masuk ke ruangan sang pasien, tapi itu bakal menghabiskan waktu.

Marcos pun akhirnya nekat masuk ke ruangan pasien itu tanpa menggunakan masker N95 dan segera melakukan kompresi dada untuk menyelamatkan nyawa sang pria. Hal ini juga berarti ia akan terpapar partikel dari pasien yang terinfeksi tersebut.

2 dari 4 halaman

Positif Corona 12 Hari Kemudian

Perawat Celia Marcos © Diadona

Setelah insiden itu, Marcos sempat mengirim pesan pada keponakannya bahwa ia satu-satunya orang yang menangani pasien tersebut. Benar saja 12 hari kemudian, Marcos dinyatakan positif corona dan sayangnya dua hari setelahnya ia meninggal.

Celia Marcos sendiri sudah bekerja sebagai perawat selama 61 tahun di Hollywood Presbyterian Medical Center, California. Ia juga dikenal sebagai pribadi yang kuat dan suka menolong siapapun yang membutuhkan bantuan.

3 dari 4 halaman

Berbicara pada Times, salah seorang perawat dan mantan rekan kerja Marco menuduh rumah sakit tak memberikan APD lengkap untuk melindungi perawat tersebut.

" Rumah sakit tidak memberi kita APD yang sesuai- N95 terkunci," kata perawat.

Tapi, pihak rumah sakit membantah pernyataan itu dan mengatakan rumah sakit sudah bekerja sesuai dengan pedoman lokal dan federal.

" Terlepas dari upaya dan komitmen kami untuk mengikuti semua pedoman, kami masih kehilangan salah satu dari kami akibat virus yang mengerikan ini dan kami juga sangat merasa kehilangan," katanya.

4 dari 4 halaman

Keluarga Merasa Sangat Kehilangan

Perawat Celia Marcos © Diadona

Marcos adalah satu diantara setidaknya 36 tenaga medis yang meninggal di California sejak awal pandemi. Untuk mengenang jasa Marcos, hampir 200 orang berdatangan dan menyalakan lilin bersama.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, putra Marcos yang bernama John mengatakan ia dan keluarga besar Marcos di Filipina merasa benar-benar kehilangan. Semoga pandemi ini lekas berlalu ya dan tak ada lagi tenaga medis yang berguguran akibat pandemi ini.

Beri Komentar